Suara.com - Perwakilan Suku Badui, Banten, turut mengikuti upacara peringatan hari Kemerdekaan RI ke 70 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (17/8/2015). Di tengah perayaan kemerdekaan, mereka meminta Presiden Joko Widodo memberikan kebijakan khusus untuk warga adat Badui.
"Kami memohon kepada yang terhormat Bapak Presiden untuk memberikan kebijakan khusus untuk suku adat," kata Wakil Jaro Tangkir Desa Cibeo, Badui dalam, Mursyid.
Perwakilan masyarakat terdiri dari tujuh orang, yang terdiri dari lima orang dari Badui dalam dan dua dari Badui luar.
Mursyid meminta pemerintah mau mengakui Suku Badui. Seperti dibuatkan Kartu Tanda Penduduk yang memiliki agama Sunda Wiwitan.
"Sebagai masyarakat adat tentu kami butuh pengakuan, diberikan kesejahteraan dalam kelangsungan hidup. Sekaligus identitas utama dalam KTP, mohon agama kami Sunda Wiwitan dimasukan. Kami Badui sesuai musyawarah," kata dia.
"Mohon disampaikan supaya ada respons positif dari bapak Presiden untuk dipertimbangkan," Mursyid menambahkan.
Mursyid menjelaskan ia dan rombongan bisa datang ke Istana karena diundang melalui Yayasan Lembah Baliem.
Perwakilan masyarakat pedalaman berangkat dari Kampung Cibeo dengan berjalan tanpa alas kaki melintasi Desa Ciboleger, Rangkas, Banten, menuju Parung dan menyusuri rel kereta api hingga Jakarta.
Mereka menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama tiga hari sampai tiba di Istana.
"Kami tiba jam 06.00 WIB pagi di depan pintu istana, kami dapat undangan khusus. Leluhur kami juga ikut memperjuangkan bangsa," katanya.
Mursyid senang bisa mengikuti upacara peringatan kemerdekaan di Istana Merdeka.
"Ini bagus sekali, sangat berbahagia," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Langka! Momen Suku Badui Ikut Cek Kesehatan Gratis di Tengah Upacara Adat Seba
-
2 Warga Badui Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, Bulan Lalu 3 Orang
-
Mengintip Momen Pernikahan Warga Suku Badui
-
Wilayah Baduy Diterjang Banjir dan Longsor, Dua Jembatan Rusak Berat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar