Suara.com - Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono menyatakan dari tujuh rencana proyek DPR, yang paling prioritas untuk dilaksanakan ialah pembangunan ruangan kantor anggota dewan.
"Ya betul (ruang kerja menjadi prioritas). Saya kira kebutuhan ruangan pasti. Karena ruangan sekarang tidak cukup. Ya harus membangun dong. Kalau tidak, gimana mau nambah ruangan?" kata Roem Kono di DPR, Senin (24/8/2015).
Dia menambahkan berdasarkan Peraturan Presiden, ruangan pejabat negara adalah 117 meter persegi. Saat ini, katanya, ruangan kerja anggota dewan hanya 27 meter persegi dan hal ini tidak memadai.
"117 meter persegi itu Peraturan Presiden lho, bukan kita yang bikin. Kita perlu tambahan (ruangan) supaya memadai dan bisa menerima aspirasi masyarakat sebaik-baiknya," kata dia.
Lalu, Roem Kono membandingkan ruangan anggota dewan dengan ruangan direktur jenderal di kementerian-kementerian, BPK, MA, dan MK yang jauh lebih luas.
"Kita harus kaji dong secara teknis. Itu sudah benar pemerintah bilang (perlu kajian teknis). mana ada anggarannya tiba-tiba diminta, harus ada kajian teknisnya. Kajian teknis sudah jalan, itu domain kesekjenan, bukan dari kita," ujar politisi Golkar.
Dia berharap dalam satu atau dua bulan ke depan, Kesekretariatan Jenderal DPR dan Kementerian Pekerjaan Umum serta konsultan sudah bisa satu persepsi sehingga pembangunan ruang anggota dewan bisa segera dieksekusi.
"Insya Allah mudah-mudahan satu dua bulan selesai, dengan kesekjenan (DPR), Kementerian PU dan konsultan," kata dia.
Tujuh proyek DPR masih banyak yang memprotes karena dianggap tidak mendesak. Presiden Jokowi pada Jumat (14/8/2015) menolak menandatangani prasasti pencanangan penataan kawasan kompleks DPR. Kawasan DPR rencananya akan direnovasi berdasarkan tujuh proyek yang berbeda.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Misteri Hilangnya Mahasiswa UI Terungkap: Ternyata Malu karena Skripsi Belum Beres
-
Geram BUMN Merugi Tapi Bonus Melonjak, Prabowo Siapkan Gebrakan Buat Para Koruptor
-
Kanal Banjir Barat Disulap Jadi Ruang Wisata, Pemprov DKI Targetkan Rampung 2026
-
UU Tapera Inkonstitusional, MK Beri Waktu 2 Tahun untuk Penataan Ulang
-
Profil Lengkap Bahlil Lahadalia, Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia
-
DPR Desak Reformasi Total BGN, Terutama Soal Penempatan SDM: Program Gizi Taruhannya!
-
Foto Prabowo Jadi Alat Propaganda Israel di Papan Reklame, Dukung Rencana Trump di Gaza
-
DPR 'Sentil' BGN, Sebut MBG Berbahaya Lolos Distribusi karena SPPG Diisi Orang Tak Paham Gizi
-
10.10 Super ShopeePay Day: Flash Sale Rp10, Dapat Saldo Rp1 Juta, dan Bayar QRIS Serba Seribu!
-
Soroti Kasus Delpedro, Lokataru Desak Revisi KUHAP demi Cegah Salah Tangkap dan Penyiksaan