Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera mengatakan bahwa pihaknya menolak kebijakan pemerintah untuk menaikan tunjungan pejabat negara, termasuk bagi presiden dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. PKS bahkan meminta agar kebijakan itu tak dilanjutkan.
Dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Jumat malam (18/9/2015), Fraksi PKS di DPR mengatakan bahwa kebijakan kenaikan tunjangan bagi pejabat negara tidak tepat karena dijalankan ketika kondisi perekonomian sedang terpuruk.
"Fraksi PKS menilai kebijakan tersebut tidak elok untuk dilanjutkan. Bagaimanapun juga kebijakan negara harus benar-benar menimbang rasa empati dan sensitivitas masyarakat," bunyi pernyataan Fraksi PKS tersebut.
Fraksi PKS di DPR juga menganjurkan agar alih-alih meributkan soal kenaikan tunjangan pejabat negara, para pemangku kepentingan sebaiknya fokus pada upaya menyelamatkan perekonomian negara dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Atas dasar pertimbangan di atas, Fraksi PKS DPR RI menyatakan bahwa rencana kenaikan tunjangan pejabat negara tidak usah dilanjutkan atau dibatalkan, dan alangkah eloknya tunjangan tersebut dialihkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat," tegas PKS.
Pernyataan dan imbauan PKS ini tampaknya tak sejalan dengan perjuangan Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR dari PKS sendiri. Dalam beberapa kesempatan di tiga hari terakhir, Fahri mengatakan bahwa kenaikan tunjangan yang dianggarkan pemerintah bahkan belum cukup besar untuk menunjang kegiatan para anggota DPR.
Dalam sebuah kesempatan di kompleks DPR di Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9/2015), mengatakan bahwa anggaran untuk DPR dari total APBN 2015 sangat kecil, yakni sekitar 0,00191 persen.
"Menurut saya, sangat kurang itu," tegas Fahri saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?