Suara.com - Komitmen Open Government Partnership (OGP) yang pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla terus merosot selama setahun pememrintahan mereka. Salah satu yang dinilai adalah transparansi pemerintahan.
Peneliti dari Transparency International Indonesia (TII) Ilham Saenong menjelaskan pemerintah belum membentuk kebijakan yang jelas untuk mengoperasikan secara konkrit inisiatif OGP. Padahal OGP merupakan inisiatif multipihak yang berfokus untuk meningkatkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan responsif dalam melayani publik.
"Selepas pembubaran Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) tahun lalu, belum ada institusi mana pun yang menggantikan kedudukannya sebagai leading agency inisiatif OGP," kata Ilham saat berbincang dengan suara.com, Rabu (21/10/2015).
Akibatnya, lanjut Ilham, program-program transparansi dan keterbukaan tidak terkoordinasi dengan baik. Dalam kasus tertentu, pemerintah cenderung berlawanan dengan prinsip keterbukaan. Ini bermuara kepada memperlambat upaya pemberantasan korupsi.
Dlaam RPJMN 2015-2019 memang menyebutkan pengarusutamaan open government dalam tatakelola pemerintahan. Namun itu dinilai tak berjalan.
OGP ini diluncurkan 20 September 2011 lalu oleh 8 negara pemrakarsa. Di antaranya Brazil, Indonesia, Meksiko, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Inggris dan Amerika Serikat. OGP beranggotakan 65 negara.
Presiden diminta menerbitkan Perpres atau Inpres yang khusus memandatkan pengelolaan OGP. Sebab prinsip OGP harus tercermin dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Global (Sustainable Development Goals/SDGs) yang disahkan bulan lalu.
"Tanpa kerangka legal yang jelas, OGP seperti ‘roh gentayangan’, tidak memiliki tubuh yang definitif. Dampaknnya nanti, pelaksanaan SDGs yang tanpa dibarengi keterbukaan pemerintah dan partisipasi publik akan amburadul," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka