Suara.com - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan PT. Godang Tua Jaya, pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantergebang, di Kota Bekasi Jawa Barat, sudah bermasalah sejak lama. Tapi, Dinas Kebersihan DKI Jakarta takut menegur perusahaan swasta itu.
"Inilah yang dihindari oleh kadis (kepala dinas)-kadis yang lama. Tidak pernah mau melaporkan ini. Mohon maaf ya, ini contoh dulu mereka menghindar, nggak mau tangani masalah ini karena kan ada konsekuensi hukumnya. Tidak berani tegas. Tidak berani memutus kontrak," ujar Isnawa di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2015).
Setelah BPK menemukan dugaan pelanggaran yang dilakukan Godang Tua Jaya, Dinas Kebersihan DKI Jakarta menyatakan siap mengambil alih pengelolaan sampah warga Jakarta yang selama ini dibuang ke Kecamatan Bantargebang.
"Intinya, menurut Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama), kita harus dasarnya kan ada LHP (laporan hasil pemeriksaan) BPK (kalau mau mutus Godang Tua)," katanya.
Isnawa mengaku siap dipecat Ahok kalau tidak melayangkan SP1 kepada Godang Tua Jaya sebagai tindaklanjut temuan BPK.
"Saya sendiri kalau nggak salah harus 60 hari. Makanya besok saya tanda tangan. Isinya, saya akan bersedia dipecat dari jabatan dan PNS, kalau saya tidak menindaklanjuti LHP BPK. Ini kan salah satunya ini, masalah Bantargebang," kata Isnawa.
Kalau Godang Tua Jaya tak mematuhi SP 1 dengan batas waktu 60 hari, akan diterbitkan lagi SP 2 dengan masa waktu 30 hari, lalu kalau masih tetap tak diperhatikan, perusahaan tersebut akan kena SP 3.
Jika Godang Tua tetap tah mempedulikan SP3, tanggal 11 Januari 2016 kontraknya akan diputus.
"Tapi kalaupun mereka nggak sanggup, ya 105 hari itu putus kontrak," katanya.
Persoalan Godang Tua Jaya mengemuka setelah dipicu protes anggota DPRD Kota Bekasi. Mereka menilai Jakarta tak menaati kesepakatan waktu pembuangan sampah. Mereka pun berencana memanggil Ahok. Ahok tidak terima dan kemudian balik meminta agar Godang Tua diaudit karena dinilai Ahok wanprestasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor