Suara.com - Berkas empat tersangka kasus penipuan pembayaran uang kuliah mahasiswa Universitas Persada Indonesia, Yayasan Administrasi Indonesia, Salemba, akan dilimpahkan di kejaksaan, Senin (2/11/2015). Modus tersangka ialah menjadi perantara pembayaran uang kuliah dan memberikan cashback kepada korban agar tergiur. Konon korbannya lebih dari seribu mahasiswa.
Mahasiswa Fakultas Komunikasi YPI YAI angkatan tahun 2010, Gilang Rianto, mengaku tidak habis pikir dengan temannya yang sampai tergiur cashback pembayaran kuliah.
Padahal, kata dia, membayar uang kuliah tidak sulit, tinggal bayar lewat bank, lalu slip pembayarannya diserahkan ke kampus.
Menurut dia ada keanehan dalam modus cashback yang sudah terjadi sejak 2002 atau 2004. Apalagi, tidak pernah ada tawaran dari kampus soal sistem cashback pembayaran kuliah.
"Mungkin mahasiswanya mau nyari keuntungan karena ada cashback. Tapi menurut saya itu kebodohan mahasiswa. Kalau ada cashback kan bisa ditanya ke kampus, bener atau nggak," kata Gilang berbincang dengan Suara.com, Minggu (1/11/2015).
Modus yang dilakukan para tersangka, katanya, termasuk rapi. Sebab, tersangka bisa memberikan slip pembayaran sebagai jaminan serta jadwal perkuliahan yang muncul setelah mahasiswa membayar uang kuliah dengan perantara mereka. Dia menyanksikan situs kampus UPI YAI sebegitu mudahnya diretas.
"Saya nggak habis pikir, ada cashback, untuk biaya semester. Registrasinya masuk, tapi duitnya nggak (masuk ke kampus), nggak mungkin pihak tata usaha nggak tahu. Yang nggak abis pikir ini kan itu situs kampus, harusnya mereka punya pengamanan yang hebat kok bisa bobol sampai 10 tahun lebih," kata mahasiswa yang tengah menggarap skripsi ini.
Puncaknya, para mahasiswa yang merasa tertipu pun demonstrasi di depan kampus, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/10/2015). Mereka demonstrasi karena jadwal kuliah mereka tidak keluar. Para mahasiswa meminta rektorat menangani permasalahan tersebut.
"Nah ini baru ketahuan, kok jadwalnya nggak keluar. Dan kemarin demo depan kampus. Kampus akhirnya libur dari Kamis sampai Senin. Demo itu juga anak-anak minta rektor mundur," ujarnya.
Gilang berharap para tersangka dihukum karena ulah mereka merugikan banyak mahasiswa.
"Saya minta ini dihukum seadil-adilnya karena sudah merugikan banyak orang, soalnya katanya kasus itu kalau nggak salah dari 2002 atau 2004," tutur Gilang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU