Suara.com - Penyerang menembak kendaraan saluran televisi Bangladesh dan melukai seorang wartawan, Minggu, beberapa jam setelah dua pemimpin oposisi dihukum gantung atas kejahatan perang pada 1971 untuk memisahkan diri dari Pakistan.
Penembakan itu terjadi di bagian tenggara Distrik Chittagong ketika kendaraan tersebut kembali dari pemakaman mantan anggota parlemen Salahuddin Quader Chowdhury, yang dihukum gantung bersama bekas menteri Ali Ahsan Mohammad Mujahid.
Chowdhury (66) berada di kubu Partai Nasionalis mantan Perdana Menteri Bangladesh Khaleda Zia. Dia dijuluki pelaku "teror Chittagong" di Bangladesh karena terlibat dalam pembunuhan ratusan orang pada 44 tahun lalu dan dihukum pada 2013 oleh pengadilan khusus kejahatan perang.
Dua penyerang menembaki kendaraan stasiun televisi dan melukai reporter Rajib Sen, kata Inspektur Polisi Chittagong Naimul Hasan.
"Kami berusaha menangkap pelaku penyerangan dan mencari tahu alasan di balik penyerangan itu," katanya kepada Kantor Berita Reuters melalui telepon.
Pada 1 Oktober 2013, Kejahatan Internasional Pengadilan menjatuhi hukuman mati Chowdhury dengan digantung untuk sembilan dari 23 tuduhan terhadap dirinya termasuk penyiksaan, pembunuhan dan genosida terhadap sekitar 200 warga sipil dan bekerja sama dengan tentara Pakistan selama perang pembebasan Bangladesh pada 1971.
BNP berpendapat bahwa persidangan bermotif politik. Pada 18 November 2015, Bangladesh Mahkamah Agung menolak banding dari Salahuddin, menegakkan hukuman mati.
Menurut beberapa sumber, Salahuddin meminta belas kasihan petisi kepada Presiden Bangladesh, namun bandingnya ditolak, meskipun anggotanya dari keluarga dianggap sebagai kebohongan.
Pada 22 November 2015 Chowdhury dihukum gantung di Dhaka. Eksekusi itu dilaporkan oleh Menteri Kehakiman, Anisul Huq.da tanggal 22 November 2015. Ali Ahsan Mohammad Mojaheed digantung untuk tuduhan kejahatan perang. Salauddin dimakamkan di desa asalnya di Raozan, Distrik Chittagong, pada 22 November 2015. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana