Suara.com - Sebanyak 3.000 warga negara Indonesia (WNI) keturunan Sangihe dan Talaud yang tinggal di Filipina ingin kembali ke Tanah Air, kata Wakil Bupati Talaud, Petrus Tuange.
"Warga keturunan Indonesia tersebut sudah lama berada di Filipina baik di General Santos maupun Davao dan menyatakan keinginannya kembali ke tanah air," kata Tuange di Manado, Jumat (27/11/2015) .
Tuange mengatakan, Pemerintah Talaud siap menyambut kembalinya warga Indonesia yang Filipina yang dikenal dengan sebutan "pisang" kepanjangan dari Filipina Sangihe dengan menyediakan lahan kosong bagi mereka.
Tetapi, menurut dia, meskipun sudah menyediakan lahan untuk mereka, tetapi pihaknya belum bisa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan seperti sarana jalan, pendidikan dan kesehatan.
Karena itu, dia minta agar hal tersebut dapat dibantu oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU, Kesehatan dan pendidikan, sebab Talaud sangat terbatas dalam hal dana.
"Kami minta para wakil rakyat dalam hal ini wakil ketua MPR RI, serta para wakil rakyat lainnya dan DPD membantu memperjuangkannya di pusat," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Asisten II Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Benny Pilat yang mengatakan, pihaknya juga siap menerima tetapi harus dibantu dalam hal lainnya.
Pilat mengatakan, pemerintah Sangihe siap membantu menyiapkan lahan menampung para WNI yang berada di Filipina, sebagai lokasi transmigrasi tetapi berharap mendapatkan bantuan dari pusat untuk membangun berbagai infrastruktur pendukung.
Menurut data dari Konsulat Jenderal Indonesia di Davao, WNI yang berada di negara tersebut sebanyak 5.305 orang yang sudah menetap sejak lama, karena berbagai sebab antara lain kunjungan kekeluargaan dan menikah dengan warga Filipina.
Tetapi sebagian dari mereka, dimana sekitar 1.500 orang asal Sangihe dan 1.500 asal Talaud ingin kembali menetap di tanah leluhur Indonesia dan akan sedang diupayakan agar dapat kembali. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis