Suara.com - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyebutkan perubahan iklim mengancam seluruh kehidupan di Bumi. Sehingga para pemimpin dunia yang bakal berkumpul di Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris mulai, Senin (30/11/2015) besok diharapkan mengambil langkah yang tepat.
"Hanya beberapa pekan setelah serangan menakutkan, Paris akan menjadi tempat di mana pemimpin dunia berdiri di sisi yang benar dalam sejarah," kata Jim Yong Kim dalam rilis Bank Dunia, Minggu (29/11/2015).
Yong Kim akan bergabung dala konferensi itu. Dia mengutarakan harapannya agar ada perjanjian ambisius guna mengatasi perubahan iklim yang terus mengancam.
"Perubahan iklim adalah ancaman besar kepada kita semua, merusak stabilitas dan perdamaian karena menekan akses kepada air dan ketahanan pangan, serta mengakibatkan kerentanan terhadap badai dan gelombang panas," katanya.
Salah satu isu yang bakal dibahas di Paris antara lain adalah upaya memobilisasi dana hingga 100 miliar dolar AS per tahun bagi negara-negara berkembang pada 2020.
Sebelumnya, laporan FAO menyebutkan kekeringan, banjir, badai dan bencana lainnya yang dipicu oleh perubahan iklim telah meningkat dalam frekuensi dan tingkat keparahan selama tiga dekade terakhir. Itu juga meningkatkan kerusakan yang telah dilakukan terhadap sektor pertanian dari negara-negara berkembang, dan menempatkan mereka pada risiko ketahanan pangan.
Selain itu, FAO menemukan bahwa di seluruh dunia, antara periode tahun 2003 dan 2013 melakukan analisis dalam studi jumlah rata-rata tahunan bencana yang disebabkan oleh semua jenis bencana alam, termasuk peristiwa terkait iklim, hampir meningkat dua kali lipat sejak tahun 1980-an.
Dengan fokus khusus pada dampak bencana yang terkait iklim di negara berkembang, sekitar 25 persen dari dampak ekonomi negatif menurut laporan ditanggung oleh tanaman, peternakan, perikanan dan sektor kehutanan saja.
Sedangkan dalam kasus kekeringan, FAO menyatakan bahwa lebih dari 80 persen dari kerusakan dan kerugian mempengaruhi sektor pertanian, khususnya ternak dan produksi tanaman.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia berkepentingan untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman dan langkah yang sama dalam menghadapi perubahan iklim.
"Kita memberikan dukungan politik, sama seperti konferensi sebelumnya, kita berikan komitmen," kata Presiden sesaat sebelum bertolak menuju Paris, Perancis, Minggu (29/11) dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Kepala Negara mengatakan Indonesia memiliki 17.000 pulau dan bila terjadi kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim maka akan berpengaruh, sehingga Indonesia berkepentingan untuk memastikan hal itu sama-sama diminimalisasi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram