Suara.com - Pesawat-pesawat tempur Inggris melancarkan serangan udara pertama mereka terhadap ISIS di Suriah, hari Kamis (3/12/2015) waktu setempat. Sasaran pertama mereka adalah ladang minyak yang diyakini sebagai sumber pendapatan ISIS untuk mendanai serangan di negara-negara Barat.
Jet-jet Tornado tersebut lepas landas dari pangkalan udara Akrotiri milik Angkatan Udara Inggris (RAF) di Siprus hanya beberapa jam setelah parlemen Inggris memberi restu kepada pemerintah untuk menyerang ISIS pada Rabu (2/12/2015). Sebanyak 397 anggota parlemen mendukung rencana Perdana Menteri David Cameron untuk melancarkan serangan udara. Jumlahnya lebih besar ketimbang 223 anggota yang menolak rencana tersebut.
Empat jet Tornado menggunakan bom dengan teknologi pandu laser untuk menyerang enam target di ladang minyak Omar, Suriah bagian timur. Ladang minyak tersebut dikuasai oleh ISIS.
"Serangan tersebut merupakan pukulan telak terhadap ISIS yang memiliki ketergantungan terhadap pemasukan dari minyak," kata Menteri Pertahanan Michael Fallon seperti dikutip BBC.
"Masih banyak target seperti ini di seluruh wilayah timur, dan utara Suriah, yang akan kami serang dalam beberapa hari dan pekan ke depan," kata Fallon.
Fallon menambahkan, Inggris mengirim delapan pesawat tambahan ke Siprus untuk bergabung dalam misi penyerangan ke Suriah.
Belum ada kabar soal jatuhnya korban di lokasi yang menjadi target Inggris tersebut.
Kontribusi Inggris masih terbilang kecil dalam Operation Inherent Resolve, operasi yang dilancarkan koalisi negara-negara pimpinan Amerika Serikat untuk menggempur ISIS di Irak dan Suriah sejak setahun lalu. Sebelumnya, Inggris sudah ikut ambil bagian dalam serangan, namun hanya di Irak, bukan di Suriah. (Reuters)
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Diduga Cemburu, Suami di Kebon Jeruk Bunuh Istri Lalu Serahkan Diri ke Polisi
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK