Suara.com - Seorang jurnalis Prancis yang pernah ditawan oleh ISIS selama 10 bulan buka suara soal serangan udara pasukan koalisi internasional di Suriah. Menurut sang jurnalis, Nicolas Henin, serangan udara tersebut merupakan jebakan yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh ISIS bagi negara-negara anggota koalisi internasional.
"Serangan udara pada ISIS adalah sebuah jebakan," kata Henin dalam sebuah wawancara dengan The Syria Campaign seperti dikutip The Independent.
"Pemenang perang ini bukanlah pihak yang memiliki persenjataan terbaru, termahal, maupun tercanggih, namun justru pihak yang berhasil memenangkan hati rakyat," sambung lelaki tersebut.
Penyerangan oleh pasukan koalisi tidak melemahkan ISIS, namun malah mendorong rakyat (di Suriah) untuk bergantung pada ISIS.
"Apa yang harus kita lakukan - dan ini adalah kuncinya - adalah dengan merangkul warga lokal. Setelah masyarakat punya harapan akan sebuah solusi politik, maka ISIS akan tumbang," kata Henin.
"Ada cara yang amat mudah untuk membuat ISIS kehilangan cengkeraman pada daerah kekuasaannya. Komunitas internasional harus menetapkan seluruh kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah sebagai zona larangan terbang," ungkap Henin.
"Zona larangan terbang untuk semua. Baik untuk koalisi, untuk pasukan Rusia, rezim Suriah, atau siapapun. Memberikan perlindungan kepada rakyat (di sana) akan menghancurkan ISIS. Itulah yang harus menjadi fokus komunitas internasional.
Menurut Henin, semua pihak salah menilai visi dari ISIS yang sebenarnya. Dengan serangan udara terus-menerus, ISIS hanya akan semakin kuat, sementara rakyat makin sengsara.
Henin juga memandang gelombang pengungsi Suriah ke Eropa sebagai mimpi yang menjadi nyata bagi ISIS. Dengan kepergian ratusan ribu pengungsi ke Eropa, ISIS memiliki makin banyak kawasan tak berpenghuni yang ditinggalkan warganya mengungsi ke Eropa.
Henin adalah jurnalis lepas yang bekerja di Irak dan Suriah sepanjang kariernya. Ia ditangkap dan ditahan di penjara bawah tanah bersama tawanan lain, termasuk jurnalis Amerika Serikat James Foley yang sudah terlebih dahulu dieksekusi mati tahun lalu.
Henin dibebaskan berkat negosiasi antara pemerintah Prancis dan ISIS. Henin baru saja menulis buku berjudul Jihad Academy yang bercerita soal pengalamannya.
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Terkuak Dalam Rekonstruksi: Tiga TNI Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank, Siapa Saja?
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP