Suara.com - Amerika Serikat sedang meninjau dan mencari konfirmasi terkait laporan bahwa Iran meluncurkan rudal balistik bulan lalu. Tindakan Iran tersebut dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,
Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power, Selasa (8/12/2015)
"AS sedang melakukan review serius insiden dilaporkan," kata Samantha Power, Duta Besar AS untuk PBB kepada sejumlah wartawan setelah menghadiri pertemuan Dewan Keamanan pada isu-isu yang tidak terkait.
Dia menambahkan bahwa jika Washington menegaskan jika laporan bahwa Iran menguji jarak menengah rudal balistik pada 21 November 2015, tindakan tersebut memang betul-betul melanggar resolusi PBB, dan pemerintah Amerika Serikat. “Ini akan membawa masalah ini ke dewan 15 negara dan mencari tindakan yang tepat,” ujar Samantha.
Sebuah sumber diplomatik Barat mengatakan pekan lalu pada kondisi anonimitas bahwa ujian dari Ghadr-110, sebuah spin-off dari Shahab-3 rudal, diadakan dekat Chabahar, sebuah kota pelabuhan di dekat perbatasan Iran dengan Pakistan. Dia mengatakan itu adalah rudal berbahan bakar cair dengan 1.900 km (1.180 mil) Kisaran dan mampu membawa hulu ledak nuklir.
Semua tes rudal balistik Iran dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB tahuni 2010. Dewan Keamanan mengatakan perjanjian berlaku sampai kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia diimplementasikan.
Berdasarkan kesepakatan itu, mencapai pada 14 Juli, sebagian sanksi terhadap Iran akan diangkat dalam pertukaran untuk pembatasan pada program nuklirnya. Menurut resolusi 20 Juli mendukung kesepakatan itu, Iran masih "dipanggil" Tujuannya untuk menahan diri dari bekerja pada rudal balistik yang dirancang untuk memberikan senjata nuklir selama delapan tahun.
Pada bulan Oktober, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis menyerukan Iran komite sanksi Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan lebih tes oleh Teheran milik rudal berkemampuan nuklir yang bulan itu mereka mengatakan melanggar sanksi PBB.
Sejauh ini, tidak ada tindakan telah diambil oleh panitia, meskipun Power mengatakan anggota dewan akan membahas masalah ini minggu depan.
Di Paris, juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, Prancis akan memperhatikan untuk memastikan Iran menghormati larangan tes rudal balistik. Dia tidak secara khusus mengkonfirmasi peluncuran dan pejabat menolak berkomentar saat ditekan. (Reuters}
Berita Terkait
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
FIFA Cuek Bebek Soal Pride Match, Iran dan Mesir Bakal Boikot Piala Dunia 2026?
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
FIFA Buat Ulah Lagi! Iran dan Mesir Ngamuk Soal Pride Match Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti