Suara.com - Penyelam FBI melakukan pencarian di dasar danau San Bernardino untuk hari ketiga pada Sabtu (12/12/2015), mencari bukti berhubungan dengan sepasang warga pembantai 14 orang di pesta, dalam teror yang disebut terilhami kelompok ISIS.
Juru bicara Dinas Penyelidikan Pusat (FBI) Laura Eimiller dalam surat elektronik menyatakan penyelam mengangkat benda dari dasar danau Seccombe, seperti yang mereka lakukan pada hari sebelumnya. Namun, ia menolak memberitahu apakah benda tersebut terkait dengan pembantaian itu.
Danau San Bernardino, yang berada di taman, sekitar 2,5 kilometer di bagian utara tempat kejadian itu, dipercaya dimasuki sisa dan puing kejadian.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa penyelidikan mereka belum mendapatkan barang bukti, yang menunjukkan apakah ada pegaris keras asing mengarahkan Syed Rizwan Farook, 28, atau Tashfeen Malik, 29, saat pasangan tersebut menyerbu pertemuan rekan kerjanya di pusat kawasan di San Bernardino pada 2 Desember dan melakukan penembakan dengan senapan.
Pasangan tersebut menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 20 orang dalam pembantaian yang disebut sebagai aksi terorisme oleh FBI yang disebut terinspirasi oleh militan. Jika benar adanya, maka itu akan menjadi serangan paling mematikan lainnya di Amerika Serikat sejak insiden 11 September 2001 lalu.
Farook adalah anak dari imigran asal Pakistan dan lahir di Amerika, dan Malik merupakan seorang warga asli Pakistan yang dia nikahi tahun lalu di Arab Saudi, keduanya terbunuh dalam baku tembank dengan pihak polisi beberapa jam setelah serangan mereka dilancarkan di San Bernardino.
CNN dan media lainnya telah melaporkan bahwa para penyelam FBI sedang mencari perangkat penyimpan data komputer di dasar danau itu yang dipercaya merupakan milik pasangan itu, namun Eimiller menolak untuk mengkonfirmasi.
Pencarian tersebut dilakukan dari adanya petunjuk yang menyebutkan Farook dan Malik berada di sekitar Danau Seccombe pada hari terjadinya penyerangan, ujar FBI.
FBI menentukan bahwa pasangan tersebut melakukan penembakan dengan mengatasnamakan kelompok bersenjata ISIS. Namun Direktur FBI, James Comey mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa kelompok yang menguasai wilayah luas di Suriah dan irak itu sadar akan serangan yang pasangan tersebut lakukan.
Pada Jumat, adanya kebakaran yang sepertinya dilakukan dengan sengaja telah membakar jalan masuk menuju sebuah masjid di Coachella Valley di bagian selatan California, sekitar 121 kilometer dari San Bernardino, menimbulkan kekhawatiran bahwa kejadian itu merupakan reaksi atas penembakan tersebut.
Seorang pria berusia 23 tahun ditangkap atas tuduhan pembakaran dan tuduhan melakukan kejahatan kebencian, menurut Departemen Kepolisian Riverside County, yang belum mengatakan apakah dia dimotivasi oleh penembakan tersebut.
Warga Muslim Amerika di penjuru negara telah mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkan adanya serangan balasan, seperti yang terjadi pasca serangan 11 September 2001 lalu. (Antara)
Berita Terkait
-
Geger Skandal NBA! FBI Bongkar Keterlibatan Mafia Sisilia di Kasus Judi Ilegal
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Apa Beda CIA dan FBI? Sejarah, Wewenang, dan Lingkup Operasional
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan
-
Pemerintah Diingatkan Harus Cepat Tangani Thrifting Ilegal, Telah Rugikan Negara Rp7,1 Triliun
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai