Suara.com - Sebanyak 36 korban selamat tenggelamnya (KM) Marina dan dua jenazah yang berhasil dievakuasi sudah diketahui identitasnya. Sementara itu, satu jenazah perempuan belum diketahui identitasnya.
"Identitasnya sudah diketahui semuanya termasuk yang meninggal dunia. Memang untuk korban meninggal dunia ini harus melalui proses identifikasi oleh anggota DVI Polda Sultra," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, sebanyak 36 korban yang dievakuasi oleh Tim Pencarian dan Penyelamat (Search and Rescue/SAR) gabungan itu ditemukan wilayah perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Dari jumlah korban itu, tiga diantaranya ditemukan tewas. Ketiga korban tewas antara lain: Muh Firdaus (9 tahun) asal Pinanggo, bayi Mutmainnah (9 bulan) dan perempuan tanpa identitas yang berusia sekitar 50 tahun.
Sedangkan 33 nama korban lainnya yang masih hidup dan dirawat di RS Kolaka Utara, Sultra yakni: Patola (45) asal Matause, Kolaka, Sultra ; Widya (26) asal Lambandia; Riyana (32) asal Soppeng, Sulsel; Amin asal Pitampanua, Kabupaten Wajo, Sulsel.
Firman (25) asal Kolaka, Sultra; Muis P (30) asal Konsel, Sultra; Masyar (41) asal Kolaka, Sultra ; Yusliadi (15) asal Pomala, Sultra; Ambo Masse (28) asal Siwa, Sulsel.
Lando (16) asal Palopo, Sulsel; Anwar (33) asal Konawe Selatan, Sultra ; Sukirnas ; Muhlis (25), asal Konsel, Sultra; Baba (27) asal Konsel, Sultra ; Candra (35) asal Palopo, Sulsel.
Mesra (22) asal Palopo, Sulsel; Suyuti (35) asal Kaltim; Salma (26) asal Kabupaten Pinrang, Sulsel; Suryani (42) asal Kalimantan Timur; Rudi (18), asal Kabupaten Polman, Sulbar.
Basri (22), asal Polman, Sulbar; Hamzah (48) asal Pinrang, Sulsel ; Ullah (48) asal Polman, Sulbar; Melsi Pauru (28) asal Palopo, Sulsel; Hadennang (45) asal Suli.
Ikram (8) asal Kolaka, Sultra; Fikri (16) asal Kendari, Sultra; 28. Kudus (51) asal Sulbar; Ruswan (29) asal Kaltim selaku ABK Kapal; Basri (56) asal Polman, Sulbar.
"Selain 36 yang ditemukan di perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara juga empat orang lainnya ditemukan di Perairan Siwa, Sulawesi Selatan," kata Barung.
Sedangkan empat penumpang yang telah dievakuasi, lanjut dia, yakni Muzakkar asal Pomala, Sulawesi Tenggara (Sultra); Abdullah asal Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulsel; Berta dan Rafli (anak-anak) asal Pomala, Sultra.
Sebelumnya, beberapa gabungan Tim SAR yang sudah bersama-sama melakukan upaya pencarian itu antara lain: Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR TNI dan Polri.
Kapal Motor (KM) Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu (19/12).
Kemudian setelah berlayar beberapa saat, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar pukul 16.00 Wita bahwa kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar.
"Berdasarkan informasi yang kami terima jika KM Marina yang berlayar sejak Pukul 11.00 WITA itu belum juga bisa kontak komunikasi sampai saat ini," kata Kombes Barung.
Ia mengaku bahwa kontak terakhir terjadi pukul 16.00 WITA. Hingga saat ini, tim SAR dan regu lainnya belum bisa menemukan KM Marina milik PT Balibis Putra Siwa tersebut.
"Sampai saat ini belum ada informasi dari sana tetapi Tim SAR dan lainnya juga masih mengitari koordinat, lokasi komunikasi terakhir dengan Syahbandar," katanya.
KM Marina mengangkut penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) sebanyak 119 orang dan di antaranya 91 orang dewasa dan 19 anak-anak dan balita serta 10 ABK.
"Kita masih koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim SAR gabungan juga terus melakukan kontak komunikasi dengan kami," jelas Frans Barung Mangera. (Antara)
Berita Terkait
-
Kapal Surya Bahari Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu, 7 Korban Ditemukan Hidup, 1 Masih Hilang
-
16 Ditemukan, 2 Meninggal: Kisah Tragis Kapal Karam di Lampung, Pencarian Terus Berlanjut
-
Misteri KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Laik Laut Tenggelam, Nakhoda Lenyap?
-
Nakhoda KMP Tunu Pratama Jaya Dicari Netizen: Jadi Saksi Kunci Tenggelamnya Kapal
-
27 Korban Hilang KMP Tunu Pratama Jaya: Tim SAR Gabungan Sisir Selat Bali dengan Kekuatan Penuh
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan