Sudah tinggal hitungan menit jelang pergantian Tahun Baru 2016, semakin banyaknya para pengunjung yang terus berdatangan ke Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Dari pantauan Suara.com, keramaian yang berada di Monas bukan hanya diramaikan oleh para pengunjung saja, akan tetapi juga dimeriahkan dengan adanya petasan lontar yang sudah dari sekitaran pukul 22.00 WIB yang terus berbunyi dan meledak dengan mengeluarkan api yang berwarna warni, Kamis (31/12/2015).
Sebelumnya diberitakan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Polisi Pudjiono pada Kamis (24/12/2015) menjelaskan bahwa petasan yang dibuat bisa membuat celaka orang di sekitaran rumahnya.
"Petasan pun juga dalam sehari hari bisa menyebabkan celaka orang di sekitaran, sehingga Ditkrimsus melaksanakan operasi petasan," kata Pudjiono di gedung Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/12/2015).
Namun, hal itu justru diabaikan oleh para pedagang petasan yang salah satunya di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat, yang sampai saat ini masih melakukan aktivitas jual beli petasan. Dan mereka ini menjual petasannya tersebut dengan secara terbuka atau secara terang-terangan.
"Saya sih beli petasan cuma buat ngerayain tahun baru aja nanti mas sama anak saya," kata salah seorang pembeli petasan Andi (32), Sabtu (26/12/2015).
Andi mengaku membeli petasan tersebut karena harganya yang cukup murah dan dia juga hanya membeli petasan jenis kembang api.
"Saya sih cuma beli petasan kembang api doang ini mas, soalnya kalau yang meledak nggak aman juga buat anak saya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Rabu (23/12/2015) sekitar pukul 13.00 WIB, telah menangkap J seorang tersangka pembuatan petasan saat di rumah yang dijadikan pembuat petasan, di Tangerang, Banten, dengan menggunakan bahan peledak yang melanggar UU Darurat (No 12 tahun 1951) pasal 1 ayat (1) tentang pengawasan senjata api dan bahan peledak, Kamis (24/12/2015).
(Nur Habibie)
Berita Terkait
-
Intip Persiapan HUT ke-80 TNI: Alutsista Canggih Siap Unjuk Gigi di Monas
-
Pesta Rakyat 17 Agustus di Monas Mulai Jam Berapa? Catat Jadwalnya biar Gak Ketinggalan
-
Libur Lebaran 2025, Monas Jadi Tujuan Wisata Alternatif Warga Jakarta
-
Monas Diserbu! Ribuan Wisatawan Lokal dan Asing Tumpah Ruah di H+4 Lebaran
-
Malam Tahun Baru di Candi Prambanan Gelaran InJourney Diakui Internasional Salah Satu Top New Years Eve di Dunia
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
'Pulau Sawit Melambai': AGRA Sebut Ekspansi Kelapa Sawit Hancurkan Indonesia
-
PDIP Endus Siasat Jokowi di Balik Perintah Prabowo-Gibran 2 Periode: Mekanisme Penyelamatan Diri
-
Momen Kubu Subhan Palal Lantang di Sidang, Tuding KPU Sulap Data Ijazah Gibran: Bukti Diubah!
-
Karena Ini Mahfud MD Beri Dua Jempol untuk Prabowo
-
Punya Informasi Penting, Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Temui Kabareskrim Siang Ini
-
Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
-
KPU Klarifikasi: Riwayat Pendidikan Gibran Diisi Langsung oleh Tim Saat Pencalonan
-
Kecelakaan Bus Transjakarta Menjadi Perhatian Serius, PSI: Apalagi Disebabkan Kelalaian Pengemudi
-
Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Jabatan Menko Polkam: Saya Tidak Berkeringat, Tidak Etis
-
Dilaporkan ke KPK, Bupati Manokwari Diduga Terlibat Korupsi pada 2 Proyek