Ketua Umum PPP Romahurmuziy menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Senin (13/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy, tidak peduli wacana perombakan Kabinet Kerja jilid II. Dia memilih fokus pada penyelesaian masalah internal partainya yang sampai sekarang tak kelar-kelar.
"Kalau itu kita ngurusin PPP dulu deh daripada ngurusin reshuffle. PPP nggak ada urusannya dengan reshuffle," kata Romahurmuziy usai memenuhi undangan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk menerima pencabutan Surat Keputusan Kemenkumham terhadap kepengurusan PPP hasil Munas Surabaya di gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2016).
Romahurmuziy menegaskan tidak akan membuat manuver apapun sebelum masalah partainya tuntas.
Dia berharap setelah pembatalan SK Kemenkumham dan pemberlakuan kembali SK kepengurusan PPP hasil Muktamar VII Bandung, Jawa Barat, masalah partainya tuntas.
"Lebih baik kita urus partai ini supaya rekonsiliasi untuk selesaikan sengkarut yang belakangan ini terjadi," kata Romahurmuziy.
Awalnya, Yasonna mengeluarkan SK kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya dan tidak menerima kepengurusan hasil Muktamar di Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.
Djan Faridz kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dan hasilnya meminta Menkumham membatalkan SK kepengurusan kubu Romahurmuziy.
Dengan demikian, SK kepengurusan PPP akan kembali ke Muktamar VII yang dilaksanakan di Bandung atau yang dipimpin Suryadharma Ali.
Suryadharma sendiri sekarang terjerat kasus korupsi dana haji. Karena terjerat kasus hukum, yang berhak memimpin PPP adalah wakil ketua umum yakni Lukman Hakim Saifuddin yang saat ini menjabat Menteri Agama.
"Kalau itu kita ngurusin PPP dulu deh daripada ngurusin reshuffle. PPP nggak ada urusannya dengan reshuffle," kata Romahurmuziy usai memenuhi undangan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk menerima pencabutan Surat Keputusan Kemenkumham terhadap kepengurusan PPP hasil Munas Surabaya di gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2016).
Romahurmuziy menegaskan tidak akan membuat manuver apapun sebelum masalah partainya tuntas.
Dia berharap setelah pembatalan SK Kemenkumham dan pemberlakuan kembali SK kepengurusan PPP hasil Muktamar VII Bandung, Jawa Barat, masalah partainya tuntas.
"Lebih baik kita urus partai ini supaya rekonsiliasi untuk selesaikan sengkarut yang belakangan ini terjadi," kata Romahurmuziy.
Awalnya, Yasonna mengeluarkan SK kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya dan tidak menerima kepengurusan hasil Muktamar di Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.
Djan Faridz kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dan hasilnya meminta Menkumham membatalkan SK kepengurusan kubu Romahurmuziy.
Dengan demikian, SK kepengurusan PPP akan kembali ke Muktamar VII yang dilaksanakan di Bandung atau yang dipimpin Suryadharma Ali.
Suryadharma sendiri sekarang terjerat kasus korupsi dana haji. Karena terjerat kasus hukum, yang berhak memimpin PPP adalah wakil ketua umum yakni Lukman Hakim Saifuddin yang saat ini menjabat Menteri Agama.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!