Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mendatangi Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri terkait dengan kasus perdagangan organ ginjal yang sekarang sedang ditangani polisi, Jumat (5/2/2016).
"Jadi tranplantasi ginjal memang legal, kami harus melakukan. Kami harus menolong kemanusiaan. Tetapi Bareskrim kalau penjual beli ginjal itu yang ilegal inilah yang akan dilanjutkan oleh Bareskrim," kata Nila saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Nila datang ke Bareskrim setelah kemarin, Kamis (4/2/2016), pagi sampai malam, penyidik Bareskrim menggeledah sejumlah ruangan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk mencari dokumen terkait penanganan kasus ginjal. Dari rumah sakit plat merah ini, penyidik menyita sejumlah dokumen penting.
Menanggapi langkah penyidik mengembangkan kasus perdagangan ginjal dengan menggeledah RSCM, Nila yakin rumah sakit milik pemerintah ini tidak terlibat.
"Saya rasa tidak, artinya ini baru dalam penyelidikan tunggu saja dari Bareskrim," kata Nila.
Nila mengatakan siap bekerjasama dengan Bareskrim untuk mengungkap perdagangan ginjal.
"Jika memang terbukti ada penjualan organ tubuh berupa ginjal kami akan lakukan tindakan tegas dan biarkan penyidik Bareskrim lakukan penyidikan sampai jelas," katanya.
Tapi, Nila menegaskan proses transplantasi ginjal legal kalau semua mengikuti standar operasional prosedur.
"Kami akan lanjutkan yang mau menjadi pendonor ginjal, semua ini ada SOP-nya kalau semua ini menurut SOP, kami legal. Tetapi kalau di luar itu ada yang jual beli itu yang mungkin kita lakukan tindakan," kata Nila.
Semalam, Direktur Utama RSCM dokter Heriawan S. menegaskan RSCM tidak akan melindungi kalau ada dokter yang terbukti terlibat dalam kasus perdagangan organ ginjal.
"Ini ada aturan jangan langgar peraturan rumah sakit. Langkahi dulu mayat dirut kalau dia mau macam-macam," kata Heriawan di RSCM, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Heriawan mengatakan itu setelah penyidik Bareskrim Mabes Polri menggeledah sejumlah ruangan di RSCM. Penyidik sedang mengembangkan kasus perdagangan organ ginjal yang ditemukan di Bandung, Jawa Barat.
Heriawan menekankan dokter yang terlibat kasus perdagangan ginjal akan mendapatkan saksi pidana.
"Sesuai dengan sanksi pidana yang diatur dalam UU Nomor 36 tahun 2009, maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp1 miliar," kata Heriawan.
Kasus perdagangan ginjal telah menjerat tiga tersangka berinisial DD, Y alias AG, dan HS di Bandung, Jawa Barat. Polisi telah mengidentifikasi lima belas korban yang menjual ginjal lewat ketiga tersangka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah