Warga Kalijodo melakukan ibadah salat Jumat terakhir di Masjid Nurul Hasanah, di Kalijodo, Jakarta, Jumat (26/2). [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai pelibatan TNI dalam penggusuran di Kawasan Kalijodo tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupkosi)-nya.
"Tidak ada tupoksi TNI, tidak ada urusan menggusur. Yang ada, kalau tidak salah TNI bisa membantu saat memberantas teroris itu juga kalau diminta Polri," kata Fadli Zon di DPR, Jumat (26/2/2016).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin mengatakan, TNI itu dilatih dengan keras dan dipersenjatai dengan alutsista modern untuk menghadapi peperangan dan pertempuran dalam rangka mmepertahankan dan melindungi keutuhan dan kedaulatan NKRI.
"Tak perlu lebay dengan mengerahkan ratusan anggota TNI. Satpol PP dan polisi daerahpun, menurut hemat saya sudah cukup, dan ini sesuai dengan tugas dan fungsinya," kata dia.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menambahkan, dasar Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dalam pelibatan TNI pada penggusuran ini tidak tepat. Ahok mendasarkan pelibatan TNI dalam penggusuran ini sesuai Pasal 7 ayat 2b UU nomor 34/2004 tentang TNI. Hasanuddin menerangkan, pasal itu harusnya digunakan hanya dalam keadaan khusus dan pelaksanaannya harus dengan kebijakan dan keputusan politik negara.
"Terlalu naif kalau kemudian ayat ini dipakai hanya untuk menggusur para pelacur. Mari tempatkan para prjaurit kebanggan negeri ini pada posisi semestinya," kata Hasanuddin.
Komentar
Berita Terkait
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Rekrutmen TNI AD Bintara dan Tamtama 2025, Lulusan SMA/SMK Merapat! Cek Syarat dan Jadwal di Sini
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO