Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan sejumlah anak buah kapal (ABK) berbendera Cina KM Kway Fey 10078 yang ditangkap karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Natuna beberapa waktu lalu tidak akan dibebaskan begitu saja. Sampai sekarang semua ABK masih diperiksa lebih lanjut dan diproses secara hukum Indonesia.
"Mereka (ABK kapal nelayan pencuri ikan Cina) sudah ditangkap, sekarang dalam pemeriksaan. (Pemerintah) Cina melobi dan meminta mereka dibebaskan, tapi kita tetap akan proses secara hukum di Indonesia," kata Susi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Sedangkan Kapalnya tidak bisa ditarik oleh petugas KKP ke wilayah Indonesia. Namun dibawa oleh kapal militer coastguad China ke wilayah negara mereka.
Sebelumnya kapal petugas dari pihak KKP menangkap kapal nelayan Cina itu, namun justru kapal militer China menabrak tersebut dan membawanya ke wilayah mereka. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia meminta China menyerahkan kapal pencuri KM Kwey Fey tersebut.
"Kami minta kapal itu dikasihkan ke kita. Sekarang kami tunggu reaksi mereka (Pemerintah China)," ujar dia.
Atas kejadian itu, beberapa waktu lalu Kementerian Luar Negeri RI telah melayangkan nota protes kepada Pemerintah Cina. Dalam nota diplomatik itu, Indonesia memprotes tiga pelanggaran yang dilakukan China, di antaranya adalah pertama, pelanggaran terhadap yurisdiksi wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE), kedua pelanggaran yang dilakukan costguard China menghalangi upaya Indonesia untuk melakukan hukum against pencurian ikan. Ketiga, pelanggaran terkait dengan konfrensi teritorial water Indonesia.
"Kami telah sampaikan protes dan nota protes diplomatis. Kami tunggu klarifikasi dari mereka," tandas dia.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendeteksi adanya pergerakan kapal yang diduga menangkap ikan secara ilegal di perairan Natuna, pada Sabtu (19/3/2016) sekitar pukul 14.15 WIB.
Kapal itu diketahui sebagai KM Kway Fey yang berbendera Cina. Lalu kapal milik KKP, yakni KP Hiu 11, mendatangi kapal motor tersebut dan mengamankan delapan awak buah kapal (ABK). Meskipun kejadian itu ada di wilayah perbatasan, kapal tersebut dinyatakan telah berada di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Namun, saat KM Kway Fey akan dibawa petugas KKP, tiba-tiba datang kapal coastguard (penjaga pantai) Cina yang datang mendekat. Mereka menabrak Kway Fey.
Menghindari konflik, petugas KKP meninggalkan Kway Fey dan kembali ke KP Hiu 11 dan hanya berhasil membawa delapan ABK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!