Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Baca 10 detik
Dalam sebulan terakhir, dua kali kasus anggota Polda Metro Jaya membunuh istrinya sendiri.
Kasus pertama dilakukan anggota Brimob Brigadir ACK menembak istrinya AF (26) di RT 02 RW 02, Kampung Tower, Desa Hegarmukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (12/3/2016) sekitar pukul 02.00 WIB. Kasus kedua, dilakukan anggota Polres Kota Depok Bripka Triyono yang membunuh istrinya, Ratnita Handriyani .
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto tak memungkiri kalau ada anggotanya yang punya gangguan psikologi.
"Sekian kali polisi di Polda Metro Jaya kan banyak ada 34 ribu. Jadi wajar kalau saya pikir, pasti adalah sekian persen (menyimpang atau gangguan psikologi). Kalau masih toleransinya hanya 10 persen, pasti masih banyak polisi yang lebih baik," ujar Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Moechgiyarto mengungkapkan memang sebelum diterima menjadi anggota polisi mereka menjalani tes kesehatan jiwa, tetapi tetap ada kelemahannya.
"Semua sudah dilakukan (tes kesehatan jiwa) sepanjang tesnya benar dilakukan insya Allah saya yakin, tapi kan instrumen itu buatan manusia juga, kadang ada yang tidak bisa terdeteksi walaupun dibuat instrumennya oleh manusia. Tapi perilaku orang tidak bisa terdeteksi, bisa saja terjadi, ini suatu penyimpangan-penyimpangan daripada hasil," katanya.
Ke depan, katanya, polisi akan meningkatkan tes kesehatan jiwa kepada seluruh aparat kepolisian sebelum mereka diterima menjadi anggota.
menerima anggota kepolisian.
"Sebagian besar positif dengan adanya pemeriksaan test kesehatan jiwa. Sebenarnya sudah ada tinggal kita tingkatkan kesehatan jiwa tersebut," kata mantan Kapolda Jawa Barat.
Kasus pertama dilakukan anggota Brimob Brigadir ACK menembak istrinya AF (26) di RT 02 RW 02, Kampung Tower, Desa Hegarmukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (12/3/2016) sekitar pukul 02.00 WIB. Kasus kedua, dilakukan anggota Polres Kota Depok Bripka Triyono yang membunuh istrinya, Ratnita Handriyani .
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto tak memungkiri kalau ada anggotanya yang punya gangguan psikologi.
"Sekian kali polisi di Polda Metro Jaya kan banyak ada 34 ribu. Jadi wajar kalau saya pikir, pasti adalah sekian persen (menyimpang atau gangguan psikologi). Kalau masih toleransinya hanya 10 persen, pasti masih banyak polisi yang lebih baik," ujar Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Moechgiyarto mengungkapkan memang sebelum diterima menjadi anggota polisi mereka menjalani tes kesehatan jiwa, tetapi tetap ada kelemahannya.
"Semua sudah dilakukan (tes kesehatan jiwa) sepanjang tesnya benar dilakukan insya Allah saya yakin, tapi kan instrumen itu buatan manusia juga, kadang ada yang tidak bisa terdeteksi walaupun dibuat instrumennya oleh manusia. Tapi perilaku orang tidak bisa terdeteksi, bisa saja terjadi, ini suatu penyimpangan-penyimpangan daripada hasil," katanya.
Ke depan, katanya, polisi akan meningkatkan tes kesehatan jiwa kepada seluruh aparat kepolisian sebelum mereka diterima menjadi anggota.
menerima anggota kepolisian.
"Sebagian besar positif dengan adanya pemeriksaan test kesehatan jiwa. Sebenarnya sudah ada tinggal kita tingkatkan kesehatan jiwa tersebut," kata mantan Kapolda Jawa Barat.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru