Suara.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Pemuda dan Teknologi Sumardi membantah pihaknya memiliki kepentingan politik terkait peluncuran aplikasi online GoAhok. Menurutnya pembuatan aplikasi tersebut hanya untuk membantu para relawan TemanAhok dalam pengumpulan satu juta KTP warga DKI.
"Nggak ada barter karena kami tidak dalam posisi berikan tawaran apapun. Ketemu teman ahok bantu buat aplikasi," kata Sumardi saat peluncuran aplikasi online GoAhok di Kedai Tempo, Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2016).
Sumardy mengklaim peluncuran aplikasi online tersebut merupakan bentuk konkrit pihaknya dalam mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Heru Budi Hartono di Pilkada 2017.
"Dukung Pak Ahok dengan cara-cara yang lebih produktif," kata dia.
Wasekjen PSI Danik Eka R mengatakan partainya sendiri belum bisa mendukung secara politik lantaran belum terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM sebagai partai politik.
"Belum jadi parpol verifikasi proses untuk disahkan," kata Danik.
Dikempatan yang sama, juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengatakan para relawan sangat terbuka kepada siapa pun baik perorangan ataupun organisasi untuk mendukung pencalonan Ahok dan Heru melalui jalur independen.
"Teman ahok membuka support dari berbagai pihak untuk dukungan KTP," kata Amalia.
Selain PSI, menurutnya, Partai Nasdem dan Partai Hanura juga telah mendukung Ahok dan Heru maju di Pilkada DKI.
"Tidak hanya PSI, tapi Nasdem dan hanura. Ada sinergi yang tercipta," katanya
Lebih lanjut, dia menambahkan banyaknya dukungan dari parpol juga sangat membantu kerja para relawan untuk bisa mempercepat pengumpulan 1 juta KTP warga DKI.
"Ada pasukan baru yang mau bantu, kami menyambut baik," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'