Suara.com - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau berhasil mengungkap modus spesialis rampok anjungan tunai mandiri (ATM) yang telah beraksi di sejumlah lokasi lintas provinsi di Sumatera.
"Dalam upaya melakukan perampokan, mereka menyiapkan rencana yang sangat rapih dan terorganisir," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (5/4/2016).
Ia menjelaskan jauh hari sebelum mereka beraksi, delapan pelaku komplotan yang dibekuk Polresta Pekanbaru pada Senin malam itu (4/4/2016) menyewa ruko di sekitar lokasi incaran.
Dari ruko itu, mereka lantas melakukan pengamatan selama beberapa pekan lamanya. "Jadi kedelapan orang ini punya peran masing-masing. Ada pemantau, lalu yang memetakan bahkan ada yang pura-pura mengecat sebagai kamuflase," urainya.
Namun, tokoh utama dalam upaya perampokan itu adalah pemberi dana serta inisiator.
Sebelumnya Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap enam pelaku bandit rampok di Kampar. Enam pelaku yang berhasil dibekuk lebih dulu adalah MA (30), MS (44), IL (39), DBK (28), AA (33) dan Su (35). Mereka berperan sebagai pemantau lokasi, berpura-pura mengecat hingga eksekutor.
Ia menjelaskan penangkapan tersebut berawal dari adanya upaya pembobolan ATM Bank swasta di Jalan HR Subrantas, Pekanbaru. Berawal dari peristiwa itu, polisi lantas melakukan penyelidikan mendalam.
"Dari penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi serta rekaman kamera CCTV, kami berhasil mengantongi identitas seluruh pelaku," jelasnya.
Sementara itu, dari penangkapan keenam pelaku tersebut, petugas lantas melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainnya yang diduga sebagai otak komplotan itu.
Kedua tersangka berinisial SU (35) dan AW (45) turut dilumpuhkan petugas. Dalam hal ini, AW merupakan pemilik modal serta yang merencakan upaya pembobolan ATM. Saat pemeriksaan, polisi bahkan sempat dikejutkan lantaran AW mengaku sebagai salah satu wakil ketua LSM di Pekanbaru. Yang bersangkutan bahkan sempat menunjukkan kartu keanggotaan.
"AW ini adalah otak upaya perampokan ini. Dia yang mendanai semua upaya perampokan. Yang mengejutkan ternyata dia diduga oknum LSM Pekat. Kita terus dalami ini," tegasnya.
Bimo mengatakan bahwa kedelapan tersangka tersebut merupakan bandit rampok yang menyasar ATM bank yang telah beraksi di sejumlah provinsi.
"Informasinya mereka juga beraksi di Batam, dan kami masih kroscek kebenarannya," urai Bimo.
Sementara itu, dari pengungkapan itu polisi mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV, dongkrak, linggis, pisau, gas, mesin las, tabung las, obeng, tang, gergaji, kayu dan beragam benda keras lainnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Wajibkan OPD Beri Keterangan Pers Setiap Hari, Bobby Dinilai Jadi Simbol Keterbukaan Informasi
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Kronologi Klien MiChat di Sidrap Habisi Wanita Karena Ditolak Minta 'Jatah Kedua'
-
Hasil Laboratorium Keluar, Anak Gajah Tari di Balai Tesso Nilo Mati Akibat Virus Mematikan
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu