Suara.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty mengungkapkan, jumlah remaja Indonesia yang sudah memiliki anak, cukup tinggi yakni 48 dari 1000 remaja.
Angka ini masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015, dalam rangka menekan angka pernikahan usia dini yakni sebesar 38 per 1000 remaja.
"Bahkan yang tertinggi di Kalimantan Barat, 108 dari 1000 remaja dilaporkan telah hamil. Ini menjadi evaluasi kami dalam menjalankan program demi menekan angka pernikahan dini dan seks di luar nikah," ujar Surya pada temu media di Jakarta, Senin (4/4/2016).
Lebih lanjut ia mengakui bahwa kampanye yang telah dilakukan BKKBN demi menekan angka pernikahan dini dan seks pranikah belum optimal sehingga jumlahnya masih relatif tinggi di beberapa daerah.
"Melalui program GenRe (Generasi Berencana) kami selalu mengimbau para remaja untuk menghindari pernikahan dini, yaitu dibawah 21 tahun untuk perempuan dan dibawah 25 tahun untuk laki-laki. Tapi kami mengakui bahwa fokus kampanye kami sebelumnya kurang menyangkut mengenai pencegahan perkawinan usia dini," tambahnya.
Oleh karena itu, BKKBN, lanjut Surya mengubah bentuk kampanye GenRe dengan melakukan rebranding pada logo dan salam GenRe.
"Jadi substansinya yang kami ubah menjadi 'Katakan Tidak pada Nikah Dini, Katakan Tidak pada Seks Pra Nikah dan Katakan Tidak pada Penyalahgunaan NAPZA! dan akan diperkenalkan kepada masyarakat utamanya para remaja melalui salam GenRe," imbuh Surya.
Program GenRe sendiri merupakan program yang dikembangkan dalam rangka membantu penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, agar mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Adapun yang menjadi sasaran program GenRe adalah remaja berusia 10-24 tahun dan belum menikah, berstatus pelajar atau mahasiswa belum menikah, keluarga dan masyarakat peduli remaja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya