Suara.com - Salah satu hasil dari rapat koordinasi khusus Bappilu dan OKK Partai Nasional Demokrat yang berlangsung pada 3-5 April 2016 yaitu menargetkan perolehan sebanyak 100 kursi DPR pada Pemilu Legislatif 2019.
Terkait target tersebut, Ketua Bappilu Partai Nasdem Enggartiasto Lukita menerangkan jika dilihat secara angka memang cukup besar. Namun, angka tersebut bukanlah angka yang mustahil bisa diraih.
Hal ini, kata Enggar, dibuktikan dengan cukup besarnya aspirasi dari masyarakat terhadap pasangan cakada yang diusung oleh Nasdem pada Pilkada 2015.
“Hasil dari aspirasi masyarakat yang telah kami serap pada Pilkada 2015 serta awal dari proses penjaringan calon legislatif. Dengan hasil inilah, kami menaruh optimisme,” ujarnya.
Namun, Enggar mengakui bahwa dalam mewujudkan target tersebut tidak mudah. Apalagi, lanjutnya, sebagaimana pesan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bahwa kehadiran institusi partai politik harus mampu menampung aspirasi rakyat dan melayani masyarakat.
“Oleh karenanya, dalam struktur partai di setiap tingkatan harus mengambil peranan dalam masyarakat. Itulah esensi dari kehadiran partai kita,” tutur Enggar.
Terkait politik tanpa mahar kepada calon kepala daerah yang diusung oleh Nasdem, Enggar menegaskan Nasdem merupakan partai yang terbuka. Sehingga setiap figur yang diinginkan oleh masyarakat akan menjadi kewajiban partai untuk mendukung apa yang menjadi pilihan masyarakat tersebut.
“Sekalipun calon itu di luar dari kader Partai Nasdem, pasti kami akan mengusungnya,” katanya.
Hal terpenting bagi Nasdem dalam memilih calon dalam pilkada adalah aspirasi masyarakat lebih diutamakan. Apabila figur petahana masih diinginkan oleh masyarakat, maka Partai Nasdem tidak bisa menolaknya.
Begitu pula, jika ternyata kepala daerah tersebut tidak diinginkan kembali oleh masyarakat, maka Partai Nasdem selalu melihat kriteria yang diinginkan oleh masyarakat serta tidak terkait kasus hukum.
Enggar juga menyebutkan dalam proses penjaringan kader Partai Nasdem yang akan diduduki dalam legislatif akan selektif. Salah satunya sebelum diposisikan sebagai calon, daftar susunan nama-nama tersebut akan dibawakan kepada penegak hukum.
“Kalaupun toh dia secara elektabilitasnya tinggi, tetapi ternyata memiliki terkait kasus hukum maka kami tidak akan mencalonkannya,” katanya.
Sehingga dengan proses tersebut, ke depannya diharapkan tidak ada kader atau calon yang diusung Nasdem yang cacat hukum dan tersangkut korupsi.
“Jika ada salah satu kader terbukti secara hukum terlibat hal itu, maka kami detik dan jam itu juga tidak ada toleransi sedikit pun akan langsung memecatnya,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra