Anggota Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy Susetyo di kantor Fraksi PDI Perjuangan, DPR, Kamis (14/4/2016). [suara.com/Bagus Santosa]
Baca 10 detik
Fraksi PDI Perjuangan di DPR akan mengawal pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak (tax amnesty) untuk kepentingan bangsa atau bukan untuk menghindari pajak.
"Jadi melihat RUU ini juga merupakan solusi bagus hanya saja jangan hanya dimanfaatkan pengemplang pajak," kata anggota Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy Susetyo di kantor Fraksi PDI Perjuangan, DPR, Kamis (14/4/2016).
Dia menerangkan UU tersebut nanti bisa menjadi alternatif bagi pemerintah untuk memperluas sumber penerimaan negara dengan menarik dana warga Indonesia yang selama ini mengendap di lembaga perbankan luar negeri.
"Jadi melihat RUU ini juga merupakan solusi bagus hanya saja jangan hanya dimanfaatkan pengemplang pajak," kata anggota Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy Susetyo di kantor Fraksi PDI Perjuangan, DPR, Kamis (14/4/2016).
Dia menerangkan UU tersebut nanti bisa menjadi alternatif bagi pemerintah untuk memperluas sumber penerimaan negara dengan menarik dana warga Indonesia yang selama ini mengendap di lembaga perbankan luar negeri.
Namun, menurutnya, sejumlah kalangan menilai munculnya RUU Tax Amnesty bukan hal yang mendesak dijadikan UU, sebab pada 2017 akan berlaku Perjanjian Sistem Pertukaran Informasi antarnegara atau Automatic Exchange Sistem of Information yang ditandatangani oleh sejumlah menteri keuangan di berbagai negara. Dengan begitu, setiap negara wajib memberikan informasi atas penempatan dana atau investasi yang tersimpan di sektor perbankan. Rencananya, aturan tersebut akan berlaku mulai 2018.
"Manfaatkan bangsa ini bukan hanya menghindari perjanjian internasional yang sudah ditandatangani, agar RUU ini dalam pembahasannya memberikan dan berpihak republik ini memang pulang kembali ke Indonesia," kata dia.
Pemberlakuan RUU, kata Andreas, idealnya dibuatkan regulasi yang bersinergi. Sebagai contoh di Afrika Serikat, pengampunan pajak dikaitkan dengan sistem pengendalian devisa disertai dengan rekonsiliasi pajak, dimana pengampunan tidak hanya didukung UU pengampunan pajak tapi dengan UU lalu lintas devisa.
"Manfaatkan bangsa ini bukan hanya menghindari perjanjian internasional yang sudah ditandatangani, agar RUU ini dalam pembahasannya memberikan dan berpihak republik ini memang pulang kembali ke Indonesia," kata dia.
Pemberlakuan RUU, kata Andreas, idealnya dibuatkan regulasi yang bersinergi. Sebagai contoh di Afrika Serikat, pengampunan pajak dikaitkan dengan sistem pengendalian devisa disertai dengan rekonsiliasi pajak, dimana pengampunan tidak hanya didukung UU pengampunan pajak tapi dengan UU lalu lintas devisa.
"Karenanya, Fraksi PDIP akan mengawal pembahasan RUU pengampunan pajak agar benar-benar untuk kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan para pengindar pajak yang cukup hanya melaporkan pajaknya, tapi tidak membawa hartanya kembali ke Indonesia," katanya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi