Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa. (suara.com/Bagus Santosa)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmon J Mahesa, akan memanggil sejumlah pihak yang terkait dengan Rumah Sakit Sumber Waras.
Ketua Panitia Kerja Penegakan Hukum Komisi III ini juga akan berkunjung ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk meminta audit BPK, yang salah satunya berisi audit tentang Sumber Waras. Kunjungan tersebut akan dilakukan siang ini.
"Sumber Waras, salah satu yang yang diminta (auditnya ke BPK). Dari sana dasar untuk melakukan pengawasan, dan mendorong mitra kita untuk proaktif lagi. Ini akan jadi dasar kita untuk rapat dengan KPK, Polri, Kejaksaan, kalau data ada penyimpangan, mengapa KPK katakan tidak. Kalau penyimpangan ada berarti ada unsur korupsi," kata Desmon dihubungi, Selasa (19/4/2016).
Audit BPK menemukan ada indikasi kerugian negara pada pembelian lahan RS Sumber Waras yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini. Kasus tersebut berkaitan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Terkait Ahok, Desmon mengatakan, Panja ini tidak akan memanggilnya. Sebab, pengalaman Komisi III beberapa waktu lalu, Ahok tidak hadir ketika dipanggil ke DPR.
"Kawan-kawan meyakini, Ahok kalau dipanggil nggak akan datang. Itu sudah pernah, tapi nggak datang. Tahun lalu. Yang datang Sekda nya. Pengalaman saya pada saat itu dia utus orang. Bukan orang gentleman, antara omongan dan perbuatan nggak sama," katanya.
"Jadi belum tentu manggil. Ngapain panggil. Karena punya pengalaman itu. Ahok penakut, ngomong doang. berhadapan dengan orang nggak berani, berani cuma dengan orang lemah," tambah Politisi Gerindra ini.
Komentar
Berita Terkait
-
KPK Ungkap Alasan Penghentian Kasus Lahan RS Sumber Waras
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Rapat Bareng Mahasiswa, Habiburokhman Tegaskan MBG Justru Disambut Positif Warga
-
Biar Ada Kepastian Hukum, Aliansi Mahasiswa Minta Qanun Aceh Diakomodir di RUU KUHAP Baru
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting