Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H Laoly mengaku, tidak menampik banyak lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang tidak bisa menampung jumlah narapidana.
Dari hal itu, kata dia, menyebabkan sistem pengawasan di Lapas tidak maksimal. Pasalnya, dia menambahkan, jumlah sipir tidak sebanding dengan narapidana. Yasonna juga mencontohkan kerusuhan yang terjadi di Lapas Banceuy, lantaran disebabkan jumlah tahanan yang melebihi kapasitas Lapas.
"Ini di beberapa tempat 1 petugas 60 napi. Ini yang parah itu 1 petugas 100 napi. Jadi mereka untuk tengah malam malah hanya berdua saja. Ya kalau sekali ada kerusuhan sudah pasti enggak terkontrol," kata Yasonna di Grand Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/4/2016).
Yasonna sendiri melihat, membludaknya jumlah narapidana terbukti saat aparat kepolisian menggelar operasi bersinar untuk memberantas narkoba di dalam Lapas pada Januari 2016 lalu. Terlebih, kata dia, dari jumlah tahanan yang melebihi kapasitas Lapas juga mempengaruhi pasokan makanan untuk narapidana.
"Lihat kondisinya sekarang, mulai bulan Januari ini setelah ada operasi bersinar setiap bulan sudah 2 ribu tambah, hampir dua ribu, tambah dua ribu dari mana kita bikin ke dalam. Makanannya lagi sudah berapa saja," paparnya.
Menurutnya, secara ideal, untuk pengawasan di Lapas satu sipir menjaga 20 orang narapidana.
"Jadi bukan hanya hitungannya, kalau dia tambah banyak pengawasannya menjadi berkurang, kalau 1 orang mengawasi 100 itu kebangetan. Idealnya itu satu petugas 20 orang napi," tegas Yassona.
Politikus PDI Perjuangan itu juga mencontohkan, minimnya jumlah sipir di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Selain itu, Yasonna juga mengkhawatirkan kelebihan kapasitas penghuni Lapas di Salemba, Jakarta Pusat.
"Di Medan juga parah benar, Rutan Tanjung Gusta itu 3.500-an sekarang, yang awasi itu petugas satu shift 17 orang jadi hitung aja ngawasinya. Kita lihat di Salemba juga persoalan besar 3500 napi di Salemba, bisa bayangin enggak kalau meledak itu," jelas dia.
Meski demikian, Yasonna berencana, bakal melakukan pemindahan beberapa narapidana ke sejumlah Lapas. Hal itu dilakukan agar pengawasan di Lapas bisa lebih baik lagi.
"Ini kan sedang melakukan penggeseran, dalam waktu dekat dan sekarang sudah ini ya kemarin saya meninjau ke Depok, ke Cikarang, saya melihat Fasilitas yang ada, saya suruh geser, saya perintahkan suruh geser untuk mengurangi tekanan," kata Yasonna.
"Itu akan dikirim Gunung Sindur, akan dikirim kembali sebagain rutan di Gunung Sindur akan dikirim ke Depok, akan dikirim ke Cikarang. Sehingga tekanan do lapas Tanjung Gusta, Cipinang bisa terkurangi. Jadi beberapa daerah seluruh Indonesia sudah saya minta geser itu," Yasonna menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya