Suara.com - Wakil ketua DPR RI, Fadli Zon menilai, keberadaan tenaga kerja dan buruh kasar dari negara lain masih menjadi persoalan tersendiri bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Menurut Fadli, ketersediaan lapangan kerja di Indonesia masih minim. Akibatnya, WNI sendiri masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Masuknya banyak warga asing yang bekerja di Indonesia sebagai buruh kasar, itu ancaman langsung bagi buruh di Indonesia. Salah satu tujuan utama dari investasi asing adalah menciptakan lapangan kerja bagi warga negara Indonesia." katanya dalam keteragan resminya, Senin (2/5/2016).
Menurut Fadli, kedatangan para buruh asing ke Indonesia untuk mencari pekerjaan, merupakan bentuk penjajahan model baru.
"Buruh asing datang secara masif ke Indonesia, sebagai syarat melekat dari investasi yang ditanamkan, itu sama saja dengan penjajahan," tuturnya.
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini mengatakan, bahwa keberadaan tenaga kerja asing tersebut lebih banyak berstatus ilegal. Oleh karena itu, Fadli berharap agar pemerintah membatasi dan menyaring kedatangan pekerja asing ke Indonesia.
Sementara itu, menurut Fadli, apabila pekerja asing tersebut memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki warga negara Indonesia, maka menurutnya itu tidak menjadi persoalan. Namun ia juga menekankan agar pemerintah mempersiapkan generasi-generasi yang memiliki keahlian khusus.
"Tapi jangan sampai pekerjaan domestik yang masih dapat dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia diberikan juga kepada warga asing. Jangan sampai buruh domestik tertindas lantaran pemerintah tidak tegas," tegasnya.
Dia mengingatkan, saat ini interaksi ekonomi semakin terbuka, negara harus semakin hati-hati terhadap berbagai ancaman.
"Salah satunya ancaman buruh asing yang akan mengancam pula kesejahteraan buruh Indonesia," tutup Fadli.
Berita Terkait
-
DPR Sayangkan Banyak Pihak Klaim Bebaskan 10 WNI Korban Sandera
-
Fadli Zon Sebut Bukan Hal Baru Politisi PAN Tersangka Korupsi
-
Fadli Zon Sindir Luhut Mesti Mundur karena Masuk Panama Papers
-
Ahok "Terima Kasih" pada Fadli Zon Telah Kunjungi RS Sumber Waras
-
Fadli Zon Siap Gugat Presiden Jokowi Kalau Minta Maaf ke PKI
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik