Komisi Perlindungan Anak Indonesia telah berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait laporan soal kasus peretas situs KPAI setelah mendukung kebijakan pemerintah untuk melakukan pemblokiran game online.
"Iya, berkaitan dengan peretasan ini kami akan lapor ke sini. Ini sudah bawa buku laporannya. Langkah KPAI dianggap menghalangi gamer apakah KPAI mabok ketika mendorong kebijakan itu," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di gedung Bareskrim Polri, Selasa (3/5/2016).
Asrorun meminta pihak Mabes Polri bisa mengusut pelaku peretas situsnya.
"Apalagi dalam situs itu ada langkah-langkah KPAI tentang game online yang ada perjudian dan kekerasan, merekomendasikan pemerintah tentang situs yang tidak ramah pada anak," kata dia.
"Artinya kemaksiatan peretasan itu ada kaitannya dengan sekelompok org yang meraup untung dari aktifitasnya yang merugikan anak itu," tambah Asrorun.
Sebelumnya, dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan hukum dan melakukan kontrol kepada pemerintah terkait perlindungan hak bagi anak-anak
"Termasuk dalam pengawasan kasus-kasus yang banyak melibatkan orang kuat, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial. KPAI akan terus berkomitmen mewujudkan upaya perlindungan anak secara total," kata dia.
Menurutnya pelaku perentas situs juga menjadi bagian dari kelompok organisasi. Maka, kata dia, kasus peretas situs ini telah menjadi sebuah teror kepada lembaga negara.
"KPAI tidak akan takluk dengan penjahat perlindungan anak," kata
Berita Terkait
-
Dicari-cari Jaksa, Kuasa Hukum Bantah Silfester Matutina Kabur: Ada di Jakarta, Nggak ke Mana-mana!
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Halim Kalla Adik JK Tersangka Proyek 'Hantu' PLTU Mempawah, Modus Licik Atur Lelang Terbongkar
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar Protes Kepsek, FSGI: Pendisiplinan Tak Boleh dengan Kekerasan
-
Modal Nyamar Staf DPR, Pria Ini Tipu Telak Korban Modus Syarat Masuk Polisi: Duit Rp750 Juta Raib!
-
Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!
-
Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
-
Bertemu Ahmad Sahroni di Plaza Senayan, Waketum PSI Bro Ron: Beliau Dewan Penasihat
-
5 Fakta Kunci Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah Berujung Laporan Polisi
-
Mau Terbitkan Obligasi untuk Cari Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Tunggu Restu Pusat
-
Viral Tampar Siswa Merokok di Sekolah, Kepsek SMAN 1 Cimarga Disebut Telah Dinonaktifkan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul Lagi dan Kini Bertemu Bro Ron, Ada Isyarat Kejutan: Bakal Gabung PSI?
-
Heboh Siswa Curhat Dianiaya karena Merokok, Publik Dukung Kepsek SMAN 1 Cimarga: Gen Z Meresahkan!