Suara.com - Seorang lelaki yang berniat bunuh diri dan memasang iklan di dunia maya, mengundang orang untuk memakannya hidup-hidup mendapat kejutan tak terduga. Tak dinyana, ada orang yang menerima tawaran untuk memakannya hidup-hidup, tepat seperti permintaannya.
Markus Dubach, lelaki yang berniat bunuh diri itu, terkejut bukan kepalang ketika mendapat tanggapan dari seseorang yang mengaku kanibal. Orang tersebut menyatakan bersedia memakan Markus hidup-hidup.
Awalnya, Markus mengira orang asal Slowakia bernama Matej Curko tersebut hanya bercanda. Namun, Curko makin intensif mengirim pesan dan foto kepada Markus.
Dalam salah satu foto yang dikirimkan Curko, terlihat potongan tubuh perempuan. "Ini hasil kerja saya," tulis Curko dalam pesannya.
Pada saat itulah, Markus memutuskan untuk melapor kepada polisi. Markus lalu mengatur pertemuan dengan Curko di sebuah hutan dekat kota Kysak pada tahun 2011. Saat itulah, polisi bersenjata datang dan langsung meringkus Curko.
Si kanibal membawa senjata. Akibatnya, ia pun tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Media setempat melaporkan bahwa Curko datang ke lokasi pertemuan yang dijanjikan dengan membawa silet, pisau daging, gergaji, dan kantung jenazah.
Kendati polisi tidak bisa mewawancarai Curko sebelum meregang nyawa, kematian Curko mengungkap puluhan kasus orang hilang.
Setelah menggeledah rumah Curko, polisi menemukan sisa-sisa potongan tubuh manusia di lemari pendinginnya. Potongan-potongan tersebut belakangan diyakini milik Lucia Uchnarova, (20) dan Elena Gudjakova, (30).
Berdasarkan percakapan yang ditemukan dalam komputer Curko, Uchnarova dan Gudjakova diketahui sudah menjalin kesepakatan dengan Curko. Mereka secara sukarela menyerahkan diri mereka untuk dibunuh dan dimakan.
Dalam percakapan dengan Uchnarova, Curko mengatakan, "Saya bukan pemerkosa, bukan gay, saya hanyalah orang sesat yang ingin merasakan kematian, dengan menyentuh tubuh yang sekarat".
Media Slowakia menyebutkan bahwa kemungkinan Curko memiliki korban lebih banyak. (Metro)
Berita Terkait
-
Dulu Makan Mayat, Sekarang Dikejar Endorse: Sumanto Pernah Serem Sekarang Seru!
-
Penonton Tegang Nonton Film Kanibalisme 'Labinak', Sumanto Malah Happy
-
Kru Film Labinak Ajak Sumanto Nonton Film Kanibalisme Jadi Sorotan: Apa Gak Kumat Tuh?
-
Transformasi Sumanto dari Kanibal Jadi Content Creator: Dulu Ditakuti, Kini Bikin Konten Mukbang
-
Sumanto Dikejar Endorse Usai Taubat Jadi Kanibal: Dulu Masak Daging Hidup, Sekarang Full Matang!
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan