Suara.com - Presiden Joko Widodo melantik sembilan komisioner Komisi Kepolisian Nasional di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Mereka adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan sebagai ketua, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai wakil ketua, kemudian Menkumham Yasona Laoly. Selanjutnya, Irjen (Purn) Bekto Suprapto, Irjen (Purn) Yotje Mende, Poengki Indarti (aktivis HAM), Andre Pulungan (dosen PTIK), Benedictus Hadi (tokoh masyarakat), dan Dede Farhan Aulawi (tokoh masyarakat).
Pengambilan sumpah atau janji mereka dipimpin oleh Presiden Jokowi.
"Bagi yang beragama Islam ikuti dan ulangi kata-kata saya, Demi Allah saya bersumpah. Untuk yang beragama Kristen atau Katolik, saya berjanji. Selanjutnya ikuti dan ulangi kata-kata saya bersama-sama, bahwa saya akan setia kepada UU RI Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya. Demi darma bhakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaik-baiknya, dan penuh rasa tanggungjawab. Bahwa saya akan jaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela," kata Jokowi yang kemudian diikuti para komisioner.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.
Mendagri Tjahjo Kumolo berhalangan hadir karena hari ini berada di luar daerah.
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri Pasal 38 Kompolnas memiliki tugas dan kewenangan membantu Presiden dalam menetapkan arah kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan memberikan pertimbangan kepada presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif