Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dana penertiban tempat prostitusi Kalijodo berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah DKI Jakarta. Sebelumnya beredar rumor salah satu perusahaan pengembang reklamasi Teluk Jakarta ikut membiayai penertiban yang melibatkan lima ribu aparat gabungan sebagai barter kewajiban tambahan kontribusi reklamasi.
"Memang nggak ada. Saya kan nggak tahu kemarin (bayar polisi atau tidak), kalau misalnya ada pengamanan dari pemprov biasanya itu kita ada kasih Rp250 ribu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/55/2016).
Ahok mengungkapkan razia kawasan Kalijodo sebelum eksekusi merupakan inisiatif Polda Metro Jaya.
"Karena Kalijodo itu sebetulnya polda yang inisiatif melakukan pemberantasan penyakit masyarakat itu lho. Kamu inget nggak waktu itu? Jadi polda waktu turun dengan ngajak TNI, itu nggak ada hubungan dengan kami lho waktu itu," kata Ahok.
Ahok menegaskan tidak benar kalau pemerintah meminta Agung Podomoro Land untuk membiayai penertiban. Proses penertiban, katanya, murni memakai APBD.
"Jadi kita penggusuran itu ada dana dari kami, Rp250 ribu buat yang bantu, TNI dan Polri," ujar Ahok.
Polda Metro Jaya juga membantah mendapat uang dari pemerintah maupun swasta untuk operasi di Kalijodo.
"Polda Metro Jaya dalam pengamanan penertiban di Kalijodo tidak pernah menerima bantuan dari manapun," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono.
Pengamanan tersebut, katanya, Polda Metro Jaya menggunakan anggaran dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran kontinjensi.
"Polda menggunakan dana DIPA kontinjensi untuk kegiatan pengamanan tersebut," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia