Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai wajar bila tentara marah dengan kebangkitan Partai Komunis Indonesia. Dia membantah pernyataannya kali ini untuk memprovokasi.
"Kalau tentara marah sepantasnya karena PKI bukan berdasar Pancasila, jelas. Saya menteri pertahanan, bukan provokasi. Saya kalau bilang benar ya benar. Rakyat itu basis kekuatan negara," ujar Ryamizard dalam sambutan di acara simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Selanjutnya, Ryamizard menyebut lima paham besar di dunia, yakni liberalisme, kapitalisme, komunisme, radikalisme, dan Pancasilaisme.
Menurut dia paham liberal, kapitalis, komunis, dan radikal merupakan buatan manusia yang bersifat materialisme. Berbeda dengan Pancasila yang menurutnya merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Pancasila bukan agama, tapi pegangan bersama. Kita harus yakini itu. Yakin Pancasila pasti menang. Perang modern Penguasaan tata kelola berdasarkan Pancasila," kata dia.
Ryamizard menilai paham Pancasila akan menang melawan empat ideologi yang bersifat materialisme.
"Kami percaya perjuangan yang suci mendapat perlindungan dari Tuhan. Kekuatan batin pasti menang. Kita melawan kekuatan lahir, kita kekuatan batin yang harus yakin pasti menang," kata Ryamizard.
Itu sebabnya, dia mengajak masyarakat untuk saling berpartisipasi dalam melawan ancaman globalisasi.
"Bangsa Indonesia tidak bisa menghindari ancaman globalisasi, jadi diperlukan partisipasi bangsa. Bertekad teguh dengan pancasila dan UUD 45," kata dia.
Dia juga meminta semua pihak jangan memancing-mancing sehingga menimbulkan kebangkitan PKI di Indonesia. Dia menyontohkan di Jerman pemakaian atribut yang berbau Nazi langsung ditangkap.
"Pakai atribut itu memancing-mancing. Di luar negeri, Jerman ada yang pakai atribut Nazi langsung ditangkap. Bukan HAM lagi, bukan berarti menggunakan kekerasan. Pancasila harus dipertahankan sampai kapan pun itu mandat Presiden," kata dia.
Simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain diselenggarakan usai simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016).
Ketua simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, menegaskan sama sekali tak merasa kebakaran jenggot dengan adanya wacana pemerintah ingin melakukan rekonsiliasi peristiwa 1965.
"Nggak (merasa takut ). Boleh saja hak mereka itu, kita punya keprihatinan lain kan," ujar Kiki di gedung Dewan Dakwah Indonesia, Kramat, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Kiki mengatakan penyelenggaraan simposium bertema Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain dilatari kegelisahan anak bangsa atas ancaman terhadap eksistensi Pancasila, UUD 1945, dan keutuhan NKRI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut