Fadli Zon mendukung sembilan butir hasil rekomendasi Simposium Nasional 'Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain' yang berlangsung dua hari, 1-2 Juni 2016 di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Menurutnya, rekomendasi hasil Simposium yang digelar selama dua hari berdasarkan fakta dan sejarah adanya pemberontakkan PKI.
"Saya kira rekomendasinya sangat rasional dan berdasarkan fakta sejarah. Jadi saya kira mendukung rekomendasi itu, namun kalau dicari, pasti ada satu dua hal yang bisa diperdebatkan,"ujar Fadli di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Menurut Fadli, pemerintah harus mendengarkan hasil rekomendasi yang mendapat masukan dari sejumlah purnawirawan .
"Intinya yang menjadi rekomendasi pada simposiun di Balai Kartini yang diadakan oleh Purnawirawan TNI harus didengarkan oleh pemerintah, karena masukan-masukan ini betul dari bawah dan didasarkan pada sejarah," katanya.
Selain itu dirinya menilai pemerintah salah langkah dalam mengambil keputusan untuk melakukan rekonsiliasi kepada korban 1965. Kata Fadli, pada Simposium Nasional yang digelar di Hotel Aryaduta tidak berdasarkan fakta yang ada.
"Jadi pemerintah ngawur lah. Di dalam simposium Aryaduta, tidak berdasarkan sejarah dan konsep yang jelas, menunjukan tidak ada satu pendalaman terhadap teoritas, bagaimana cara menyelesaikannya,"jelas Fadli.
Dirinya menambahkan, rekonsiliasi saat ini sudah berjalan secara alamiah. Pasalnya saat ini pemerintah sudah tidak mempersoalkan banyaknya anak dari mantan PKI, yang telah mendapatkan hak sipil seperti menjadi anggota DPR/DPRD/ dan pejabat pemerintah lainnya tanpa ada yang mempermasalahkan.
"Seharusnya apa yang sudah ada sekarang, rekonsiliasi yang berjalan secara alamiah, inilah yang diteruskan. Tidak ada diskriminasi, kita sudah berjalan damai, semua anak cucu (PKI) silahkan bekerja selama dalam koridor hukum dan koridor Pancasila,"ungkapnya.
Adapun sembilan butir hasil rekomendasi Simposium Nasional, di antaranya meminta pemerintah, LSM dan segenap masyarakat agar tidak lagi mengutak-atik kasus masa lalu, karena bisa membangkitkan luka lama dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan menimbulkan konflik horizontal berkepanjangan, yang bisa mengancam integrasi bangsa dan pelestarian NKRI.
Selain itu, meminta pemerintah konsisten menegakkkan Pancasila, TAP MPRS XXV/1996, Undang-undang nomor 27/1999 Jo KUHP pasal 107 dan 169 tentang pelarangan terhadap PKI dan semua kegiatan-kegiatan dan menindak setiap kegiatan yang terindikasi Kebangkitan PKI.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?