Seorang anggota polisi berinisial Brigadir JFS diringkus, Rabu (15/6/2016) kemarin, lantaran menyimpan narkoba jenis sabu dan ekstasi.
Kapolsek Batuceper Komisaris Sugiyo menjelaskan awal mulanya Brigadir JFS ditangkap. Menurutnya sebelum diringkus, anggota Sat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat awalnya bertikai dengan anggota polisi lain yang berinisial Komisaris M. Pertikaian keduanya lantaran masalah kebut-kebutan di jalanan.
"Awal masalahnya lalu lintas di mana Kompol M yang mengendarai mobil Opel Blazer saling salip menyalip dengan motor yang dikendarai Brigadir JFS," kata Sugiyo melalui pesan elektronik, Kamis (16/6/2016).
Karena ulah Kompol M yang serampangan menggunakan mobilnya. Brigadir JFS langsung mengejar dan memberhentikan mobil tersebut. Cekcok hingga berujung perkelahian pun terjadi.
"Brigadir JFS sempat memukul perut Kompol M sebanyak satu kali," katanya.
Beruntung perkelahian tersebut dilerai saat ada anggota Binmas Polsek Batu Ceper, Aiptu Exwanto melintas di TKP. Kanit Reskrim Polsek Batuceper, Brigadir Arif Setiawan juga langsung terjun ke TKP melerai perkelahian keduanya. Kemudian, petugas pun menggiring keduanya ke Polsek Batuceper.
Saat dilakukan intograsi, petugas juga menggeledah barang bawaan keduanya. Polisi menemukan narkoba berbagai jenis di tas yang dibawa Brigadir JFS.
Adapun narkoba yang ditemukan di dalam tas JFS yakni seperti 34 butir ekstasi, satu bungkus kecil bubuk ekstasi, dan tiga paket sabu-sabu dengan berat masing-masing 1,45 gram, 0,24 gram, dan 0,32 gram.
Polisi juga menemukan satu buah cangklong, satu buah vipet, satu buah bong, satu buah timbangan, tiga buah korek api gas, satu set kantong plastik ukuran kecil yang masih kosong, dan dua sedotan plastik.
"Sedangkan sepeda motornya masih kami amankan di Polsek Batu Ceper," katanya.
Terkait penemuan narkoba tersebut pun langsung ditangani Satnarkoba Polres Metro Tangerang Kota. Adapun peristiwa perkelahian tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Berita Terkait
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
Viral! Oknum Polisi Acuhkan Pedagang Es Krim Kehilangan HP, Netizen Geram
-
Miris, Nasib Pelajar di Serang: Koma 3 Hari, Tengkorak Pecah Usai Diduga Dipukul Helm Oknum Polisi
-
Dinner Berdarah di Sanur: Perkelahian Brutal Antar Turis Cina Berujung Saling Lapor Polisi
-
Endingnya Apes! Sok Jago Ngaku Anggota Pukuli Pemotor, Langsung Dibanting dan Dipiting Warga
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO