Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Katholik Parahyangan, Asep Warlan, mengimbau kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil jangan terburu-buru dalam mengambil langkah politik karena akan memiliki dampak besar dalam karier politik.
"Lebih baik digodok terlebih dahulu, karena masih ada waktu dari Agustus sampai Desember untuk menentukan sikapnya. Dan jeda waktu ke Pilkada Jawa Barat 2018 juga masih lama," kata Warlan, di Bandung, Minggu (31/7/2016).
Dia menilai langkah Kang Emil akan memutuskan maju atau tidak maju dalam Pilkada Jawa Barat 2018 merupakan langkah tepat.
"Hemat saya, langkah Kang Emil yang akan memutuskan dia apakah maju atau tidak pada Pilgub Jabar pada Desember 2016 itu saya kira tepat," kata Warlan.
Menurut dia saat ini ada tiga pilihan karir politik bagi Kamil. Pertama, melanjutkan kepemimpinan di Bandung pada periode 2018-2023, kedua maju sebagai calon kepada daerah pada Pilkada Jawa Barat tahun 2018.
"Dan yang terakhir ialah, Kang Emil maju di kancah nasional, baik itu sebagai calon wakil presiden atau calon menteri," kata dia.
Akan tetapi, dia menyarankan agar Kang Kamil menyelesaikan seluruh janji politiknya sebagai wali kota Bandung periode 2013-2018 karena hal itu bisa menjadi bekal politik bagi Kang Emil jika akhirnya memutuskan kembali menjadi kepala daerah.
"Buktikan dulu seluruh janji politik saat kampanye Pilkada Kota Bandung dulu. Kalau itu semua sudah terselesaikan maka Kang Emil bisa dengan mudah membangun jaringan untuk Pemilu Jawa Barat nanti," katanya.
Ada beberapa sosok pimpinan kota dan kabupaten yang loncat-loncat kepemimpinan sementara mandat dan janji kampanyenya belum diwujudkan secara paripurna di posisi sebelumnya.
Sebelumnya, Partai Gerindra Jawa Barat mendukung Kang Kamil menjadi calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Ridwan Kamil Vs Lisa Mariana: Bareskrim Siapkan Mediasi
-
Babak Baru Kasus Ridwan Kamil dan Lisa Mariana, Bareskrim Jadwalkan Mediasi Pekan Depan
-
Polisi Gelar Mediasi Selasa Depan, Konflik RK vs Lisa Mariana Bakal Berujung Damai?
-
Bareskrim Gelar Mediasi Selasa Depan: Lisa Mariana Siap Bertemu, Tapi Ridwan Kamil Bimbang
-
Satu Tahap Lagi, Lisa Mariana Berpeluang Jadi Tersangka Kasus Fitnah Ridwan Kamil
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu