Suara.com - Perseroan Terbatas Angkasa Pura I membuka kembali aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, karena debu vulkanik letusan Gunung Barujari (Anak Gunung Rinjani) sudah tidak tampak.
"Hasil rapat pembahasan pagi ini menyatakan kondisi sudah aman, sehingga bandara dibuka lebih awal dari jadwal semula pukul 10.00 WITA, dimajukan pada pukul 08.00 WITA," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah, Selasa (2/8/2016).
Bandara Internasional Lombok ditutup sejak Senin (1/8/2016), pada pukul 16.15 WITA, akibat debu letusan Gunung Barujari yang membahayakan aktivitas penerbangan.
Ardika mengatakan, pembukaan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok diputuskan dalam rapat bersama dengan "Air Navigation", Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya.
Keputusan diambil didasarkan pada hasil pengamatan satelit Himawari dan pantauan dari Pusat Pemantau Vulkanik Ash di Darwin, Australia, yang memperkirakan sebaran vulkanik mulai menipis dan tidak signifikan lagi.
"Hasil pengamatan di lapangan dan cuaca di sekitar Gunung Rinjani sudah bagus dan debu di area penerbangan juga sudah tidak tampak," ucap Ardika.
Sementara itu Petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani Mutaharlin menyebutkan erupsi Gunung Barujari sudah tidak terjadi lagi.
"Untuk hari ini tidak ada terjadi letusan, secara visual dan kegempaan," katanya.
Menurut Mutaharlin, ditutupnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok, pada Senin (1/8/2016), disebabkan adanya sebaran abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari, yang sempat mencapai ketinggian di atas 2.000 meter dengan amplitudo maksimal 52 milimeter.
"Letusan kemarin terjadi sebanyak tiga kali, yakni pada pukul 11.45 WITA, berlanjut pada pukul 11.50 WITA dan terakhi pada pukul 16.00 WITA, setelah itu ada letusan skala kecil," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Mutaharlin, pihaknya masih tetap mempertahankan status Gunung Rinjani dalam level normal, namun para pendaki diminta untuk tidak mendekat ke area Gunung Barujari karena erupsi bisa terjadi secara tiba-tiba.
"Letusan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini adalah sisa letusan pada 2015, makanya kami minta pendaki tidak boleh mendekati Gunung Barujari, cukup di sekitar Danau Segara Anak saja atau radius 1,5 kilometer dari pusat letusan," jelasnya.
Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl). (Antara)
Berita Terkait
-
Semua Logistik WSBK Telah Tiba, Toprak Razgatlioglu DKK Siap Geber di Sirkuit Mandalika
-
Bandara Lombok Buka Rute Surabaya, Penerbangan Tersedia Tiap Hari
-
Logistik MXGP Lombok Tiba 18 Juni Besok, Langsung Diantar ke Rocket International Circuit Samota
-
Dua Penerbangan Lombok-Bima Ditunda, Dampak Rob di Bandara Salahuddin
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan