Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Tri Rismaharini mengunjungi bekas lokasi pelacuran Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (2/8/2015) [suara.com/Yovie Wicaksono]
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto ikut bersuara mengenai polemik panas antara Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Polemik yang membikin Risma marah-marah dipicu oleh ucapan Ahok yang menyebut keberhasilan Kota Surabaya membangun pedestrian adalah keberhasilan kecil di wilayah yang hanya seukuran Jakarta Selatan.
Menurut Novanto, sebenarnya gaya komunikasi politik Ahok sekarang sudah jauh lebih baik.
"Ahok ini yang saya ketahui dan sering mengadakan konsultasi kepada saya, saya juga telepon, dia orang baik, dia orang yang mau mengerti, saya juga minta kerjasama dengan pihak DPD yang ada di DKI, ya didengarkan. Tapi yang jelas makin lama makin baik kok Ahok," kata Setya di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Menurut Novanto, sebenarnya gaya komunikasi politik Ahok sekarang sudah jauh lebih baik.
"Ahok ini yang saya ketahui dan sering mengadakan konsultasi kepada saya, saya juga telepon, dia orang baik, dia orang yang mau mengerti, saya juga minta kerjasama dengan pihak DPD yang ada di DKI, ya didengarkan. Tapi yang jelas makin lama makin baik kok Ahok," kata Setya di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Ketua Tim Pemenangan Ahok di pilkada Jakarta dari Partai Golkar, Nusron Wahid, menambahkan polemik antara Ahok dan Risma tak perlu dibesar-besarkan. Permasalahan penataan kota di Kota Surabaya dan Jakarta tidak bisa disamakan.
"Karena tantangan Jakarta dan Surabaya berbeda, jangan disamakan," kata Nusron.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga ikut bersuara mengenai polemik panas kedua kepala daerah.
"Sebenarnya yang muncul diopini antara Pak Ahok dan Ibu Risma itu tidak dalam konteks tata kelola pemerintahan. Ini problem pribadi, ketersinggungan pribadi yang menyangkut harga diri pribadi," kata Tjahjo kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta.
"Karena tantangan Jakarta dan Surabaya berbeda, jangan disamakan," kata Nusron.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga ikut bersuara mengenai polemik panas kedua kepala daerah.
"Sebenarnya yang muncul diopini antara Pak Ahok dan Ibu Risma itu tidak dalam konteks tata kelola pemerintahan. Ini problem pribadi, ketersinggungan pribadi yang menyangkut harga diri pribadi," kata Tjahjo kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta.
Tjahjo menganggap reaksi Risma merupakan hal yang lumrah untuk membela daerah. Cek cok antara Ahok dan Risma melalui media massa tak terlepas dari situasi jelang pilkada Jakarta tahun 2017.
"Apapun seorang kepala daerah, dia memegang amanah dan dukungan dari masyarakat di daerahnya. Maka wajar kalau ada egoisme yang membela kepentingan masyarakat daerah. Jadi kasus ini bukan dalam konteks tata kelola pemerintahan, tidak. Jadi ini masalah pribadi yang eksesnya berawal dari pada pencalonan pilkada DKI," ujar dia.
Persoalan antara Ahok dan Risma, katanya, tidak akan berdampak pada kinerja pemerintahan.
"Nggak ada, sampai saat ini belum ada. Kami juga baru beberapa hari mengundang Ibu Risma (terkait Pemkot Surabaya), juga nggak ada masalah. Kami juga datang ke DKI ketemu Pak Ahok juga nggak ada masalah," tutur dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional