Suara.com - Kanselir Jerman, Angela Merkel, sedang berupaya keras meyakinkan penduduk negerinya bahwa pengungsi bukanlah pembawa terorisme ke Jerman.
"Fenomena terorisme (atas nama) Islam, Negara Islam, bukanlah fenomena yang datang dibawa oleh pengungsi," ujar Merkel dalam kampanye politik untuk partainya.
Lebih dari setengah juta pengungsi perang dan kemiskinan di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika masuk ke Jerman sejak tahun lalu. Penduduk Jerman sebagian mulai bersikap "kecut" terhadap para pengungsi akibat merebaknya serangan dilakukan warga sipil bulan lalu.
Tiga kekerasan melibatkan imigran dan dua di antaranya diklaim dilakukan oleh kelompok garis keras ISIS.
Namun Merkel membedakan Islam versi ISIS dengan Islam yang ia yakini diamalkan oleh mayoritas pengungsi. Menurut dia, Islam yang bisa diterima baik di Jerman adalah Islam yang mengindahkan konstitusi negeri itu, termasuk nilai-nilai menghargai perempuan.
"Kami telah tegaskan bahwa Islam yang sejalan dengan konstitusi...patut berada di Jerman," kata dia seperti dikutip The Guardian, Jumat (19/8/2016).
Pada Juni lalu, Menteri Dalam Negeri, Thomas de Maiziere, menyebut ada lebih dari 800 warga Jerman yang telah pergi ke Suriah dan Irak.
"Kelompok ini yang membuat kami khawatir selama bertahun-tahun lamanya," kata politisi perempuan itu di Neustrelitz, sekitar 60 mil arah utara Kota Berlin.
Materi kampanye Merkel memang pantas bila menyoal isu pengungsi sebab popularitas Merkel sebagai kepala pemerintahan dan partainya sedang anjlok akibat kebijakan "buka pintu" kepada pengungsi.
Pada 4 September mendatang Jerman akan menggelar Pemilu lokal di bagian timur, dimulai dengan Mecklenburg-Vorpommern.
Sebanyak 52 persen penduduk Jerman yang disurvei pekan lalu mengaku tidak setuju dengan kebijakan imigrasi Merkel, dan pengungsi yang mayoritas Muslim seolah menjadi "senjata" kampanye partai anti-imigran Alternative for Germany (AfD) yang diprakirakan mendulang banyak suara di pemilu di Mecklenburg-Vorpommern dan Berlin. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa