Ketua tim kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan mengatakan sengaja menghadirkan para saksi ahli yang memiliki kapabilitas yang dianggap mumpuni di bidangnya guna mematahkan argumentasi dari para saksi ahli yang sebelumnya telah dihadirkan jaksa penuntut umum di persidangan kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
"Jadi gini ya, kalau kalian ikuti terus apa yang saksi mereka buat selalu kita bikin pembandingnya, jadi semua kita coba head to head, dan semua head to head ternyata saksi kita itu bisa mematahkan saksi mereka. Dan tidak hanya mematahkan saja tapi dengan argumentasi yang sangat kuat," kata Otto usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016) malam.
Menurut Otto tiga saksi ahli yang boyong ke sidang ke22 kasus Kopi Maut Mirna sudah diatur untuk bisa head to head dengan ahli dari jaksa. Kata Otto, tiga saksi ahli yakni Dewi Taviana Walida, Agus Mauludi dan Eva Achjani Zulfa dihadirkan untuk mematahkan pendapatan saksi ahli dari Jaksa seperti ahli Psikologi Antonia Ratih Andjayani, Ali Kriminologi dari UI TB Ronny Rahman Nitibaskara dan Ahli Psikologi UI Sarilito Wirawan Sarwono.
"Ratih dimentahkan oleh si Dewi, ibu Eva mematahkan dengan punyanya Pak Ronny kemudian bapak Agus mematahkan punya Pak Sarlito," kata Otto.
Lebih lanjut, Otto juga menyinggung pendekatan yang digunakan ahli Krimonologi dari jaksa untuk menganalisa gestur Jessica juga telah dimentahkan saksi ahli
"Nah ternyata semua ilmu-ilmu yang dibuat mereka, termasuk oleh Pak Ronny itu jelas sudah mengatakan itu kan video science juga bukan science yang sesungguhnya. Dan lagi pak Ronny membuat kesimpulan berdasarkan fisiognomi nah kemudian itu sudah dipatahkan juga," kata dia.
Otto juga menambahkan saksi ahli jaksa yakni dokter Forensik RS Polri Slamet Purnomo yang sebelumnya memberikan keterangan di persidangan juga telah dimentahkan oleh keterangan beberapa saksi ahli seperti ahli patologi Forensik Djaja Surya Atmadja, ahli patologi forensik dari Australia Beng Beng Ong dan Ahli toksikologi kimia Budiawan serta ahli patologi anatomi, Gatot Susilo Lawrence.
"Slamet untuk ahli dokternya dipatahkan. Ini sudah digagalkan sudah dihancurkan saksi kita, itu ada Beng Ong, ada Pak Djaja, Gatot, Pak Budiawan jadi secara kualitas dan kuantitas itu juga bisa dipatahkan," kata Otto.
"Jadi saya kira clear ya kalau kita melihat dari urutan-urutannya semua saksi fakta tidak ada melihat, semua saksi ahli sudah dipatahkan oleh ahli kita," imbuhnya.
Selain itu, Otto juga menganggap semua bukti yang dipegang jaksa seperti hasil pemeriksaan jenazah Mirna dan rekaman CCTV belum bisa menunjukkan jika Jessica sebagai pembunuh Mirna.
"Semua bukti surat yang mereka miliki ternyata menguntungkan Jessica, karena ternyata visumnya tidak menyebutkan nama korban dan kemudian hasil mengatakan bahwa justru hasilnya negatif, tentu tidak ada petunjuk. dan bukti surat tidak ada, kemudian counter data aktivitas dia menolak ya saya kira sudah clear sekali persoalannya," kata Otto
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik