Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Sumarno, ingatkan betapa pentingnya tes kesehatan bagi bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2017-2022.
Sumarno menjelaskan jika bakal paslon tersebut tidak lolos kesehatan, maka akan dicoret dalam bursa pilkada DKI. Namun demikian, partai politik pengusung para bakal paslon itu masih memiliki kesempatan menggantinya.
"Kalau secara medis tidak memenuhi kualifikasi atau tim pemeriksa menyatakan tidak sehat secara jasmani, ternyata terkait dengan penggunaan narkotika, itu menjadi salah satu alasan KPU tidak meloloskan," kata Sumarno di Rumah Sakit AL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
Sumarno menjelaskan, syarat melakukan pergantian (bakal) paslon yang tidak lolos kesehatan, sama seperti saat registrasi persyaratan awal dengan melampirkan dokumen untuk verifikasi dan mengikuti prosedur tes kesehatan.
Diketahui, sejak pagi tadi bakal paslon cagub-cawagub DKI Jakarta sedang menjalani proses tes pemeriksaan kesehatan di RSAL Mintohardjo. Pemeriksaan itu, lanjut Sumarno, meliputi tes fisik dan rohani dari para pasangan.
"Standar pemeriksaan rohani. Ada ratusan soal tertulis yang harus dijawab. Kemudian ada wawancara dari tim psikiater. Kemudian nanti dirumuskan secara mental sehat atau tidak," paparnya.
"Hasilnya, 28 September ini sudah harus diterima hasilnya oleh KPU. Ini jadi syarat bagi KPU pada tanggal 24 Oktober untuk penetapan paslon. 25 Oktober pengundian nomor urut," pungkas Sumarno.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jakarta Nihil Pilkada Putaran Kedua, KPU DKI Pulangkan Sisa Hibah Rp448 Miliar ke Pemprov
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Pilkada Jakarta Hanya Satu Putaran, DPRD DKI Tagih Dana Hibah Rp355 Miliar ke KPU DKI
-
Respons Gerindra Usai KPU DKI Umumkan Pram-Rano Menang Pilkada Jakarta: Kami Hormati
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV