Sebanyak 70 dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu kesehatan dilibatkan dalam operasi pemisahan bayi kembar siam dempet bagian dada sampai perut (conjoined twin omphalopagus) asal Kabupaten Ciamis, Jabar, di RS Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung.
"Jadi masing-masing dokter yang terlibat punya tugas tersendiri, mulai dari yang mempersiapkan alat-alat operasi hingga yang ikut dalam operasinya," kata Anggota Tim Dokter Pemisahan Bayi Kembar Siam asal Ciamis RSHS Bandung, dr Diki Drajat, dalam jumpa pers di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan ke-70 dokter yang terlibat dalam operasi pemisahan tersebut terdiri dari beberapa divisi dan satu divisinya bisa diisi oleh empat hingga lima dokter.
"Jadi ada anestisi, kemudian ada dokter ahli bedah, ahli bedah plastik dan masing-masing ada divisi dan sub divisinya," kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim Operasi Pemisahan Kembar Siam asal Ciamis Prof Sjarief Hidajat mengatakan operasi pemisahan bayi kembar siam bernama Gesya Ummaya Ramadhani dan Gisha Bizanti Ramadhani terpaksa dipercepat dari jadwal semula (seharusnya 3 Oktober 2016).
"Alasan kami mempercepat operasi pemisahan karena bayi Ghina satu (Sisha Bizanti) mengalami kelainan jantung dan tubuhnya kerap membiru, awalnya serangan kebiruan di bayi Ghina satu tidak terlalu sering namun beberapa hari kemarin menjadi sering," kata dia.
Menurut dia, saat ini bayi kembar siam tersebut mendapatkan perawatan ekstra di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung. (antara)
"Kami dari tim dokter akan mengawasi bayi kembar siam ini secara intensif selama satu hingga dua pekan ke depan," katanya.
Pada Selasa siang, Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung sukses menyelesaikan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet bagian dada sampai perut (conjoined twin omphalopagus) asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bernama Gesya Ummaya Ramadhani dan Gisha Bizanti Ramadhani.
Operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam 30 menit. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Senangnya Keluarga Tani Ini, Pulang Bawa Bayi Safira dan Saqira
-
Begini Kebahagiaan Ibu Bayi Kembar Dempet Usai Operasi Pemisahan
-
Mudah-mudahan Operasi Perut Dempet Bayi Kembar di RSCM Sukses
-
Begini Persiapan Pemisahan Perut Dempet Bayi Kembar di RSCM
-
Bayi Kembar Siam Perut Dempet Dioperasi di RSCM Hari Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting