Suara.com - SA, pelaku penusukan anggota Polisi di Tangerang, Banten, diketahui kerap komunikasi melalui "chatting" dengan kelompok ISIS.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Tangerang, Jumat, mengatakan, SA masuk dalam aliran "Daulah Islamiyah" jaringan Ciamis, Jawa Barat, berdasarkan hasil rekrutmen oleh seseorang berinisial FA yang kini telah meninggal dunia.
FA adalah bagian dari jaringan lama Jamaah Islamiyah (JI) yang kerap menjenguk Abu Bakar Baasyir. Ketika JI pecah mendukung ISIS dan Al-Qaeda, FA masuk dalam kelompok ISIS dan merekrut SA sejak setahun lalu.
Setelah berhasil merekrut, SA kemudian di Bai'at di sebuah Pondok Pesantren di Ciamis dan kerap berkomunikasi dengan kelompok ISIS melalui Website atau chating.
"Jadi, SA ini sering online dengan website maupun kelompok ISIS. Sehingga, terbawa dengan konsep ISIS dalam melakukan tindakannya," ujarnya ditemui di RS Siloam Karawaci saat menjenguk anggota polisi yang terluka.
Kemudian, dari keterangan keluarganyapun, bila SA ini telah berubah total sikapnya. Pelaku kerap bermain internet dan cenderung diam tak berkomunikasi dengan kakaknya yang polisi.
Bahkan, SA pernah hilang dari rumahnya dan berhasil ditemukan oleh keluarganya di Ciamis. Ketika itu, SA dijemput oleh keluarganya dari Pondok Pesantren itu namun lari hingga akhirnya berhasil diamankan oleh kakaknya dan dibawa ke Polsek setempat.
"Setelah mendapatkan SA dari Ciamis dan dibawa pulang ke rumah, ternyata SA kembali hilang, Sikapnya berubah total. Sebenarnya orang tua dan kakaknya sangat khawatir dan hingga terjadi peristiwa penusukan terhadap Kapolsek Tangerang," ujarnya.
Oleh karena itu, meski pelaku sudah meninggal dunia, namun polisi masih terus melakukan pengembangan dengan mendatangi pondok pesantren di Ciamis.
"Kita sudah kirim tim khusus ke Ciamis untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dari kasus ini," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moch Iriawan. (Antara)
Berita Terkait
-
Kakak Si Brutal dari Sepatan Pernah Lapor ke Badan Terorisme
-
Perjalanan Hidup Si Brutal dari Sepatan Ditelusuri Densus 88
-
Latar Belakang Si Brutal dari Sepatan Bernama Sultan Terungkap
-
Ini Kondisi Terakhir Tiga Polisi Korban Penyerangan Sultan
-
Jenazah Sultan, Si Brutal dari Sepatan, Dikubur Dini Hari Tadi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG
-
Dian Sandi PSI Pasang Badan, Sebut Penggugat Ijazah Gibran Bahayakan Hubungan RI-Singapura