Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan yang dibutuhkan warga Jakarta saat ini ialah pemimpin yang mampu bekerja dengan baik. Hal ini menyusul rencana demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan ormas Islam pada Jumat (4/11/2016) untuk menuntut Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum.
"Loh kok karena satu orang ribut setengah jagad. Kita kan memilih orang yang baik yang bisa mengelola pemerintahan ini dengan baik, itu yang akan jadi (pemimpin)," ujar Megawati di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Mantan Presiden Indonesia adalah negara penganut Bhinneka Tunggal Ika. Seharusnya, masyarakat bisa menerima perbedaan etnis dan agama.
Megawati mengajak ibu-ibu untuk selalu mengajarkan toleransi antar sesama manusia di keluarga.
"Kenapa di Indonesia bisa begini seharusnya berbeda-beda tapi satu jua. Jadi ibu-ibu saya mohon dengan sangat, coba pikirkan, kalau saya salah koreksi. saya selalu mendengar surga itu di bawah telapak kaki ibu, apa artinya, kalau ibunya tidak bisa buat anaknya cinta kasih pada orang lain," kata Megawati.
"Apa ketemu orang mau tanya kamu agamanya apa ya, kalau orang non muslim, uang yang mau dikasihkan ditarik kembali ya, orang bilang amal jariyah, kan ndak. Bahwa kita diharuskan mencintai semua makhluk, semua binatang tanaman semua orang," Megawati menambahkan.
Megawati mengatakan seharusnya masyarakat sekarang jangan lagi memilih pemimpin berdasarkan agama yang dianut.
"Siapa yang ngajari di abad 21 ini, orang mau milih pemimpin dikorelasi urusan agama dan ras. Ini nggak lucu, lagi. Kalau diteruskan seperti ini, kalau anak muda sendiri yang harus punya pengertian yang komplit seperti apa republik kita ini," kata dia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Agus Meroket Ancam Ahok, karena SBY atau Annisa Pohan?
Ruhut Ditantang Jadi Lelaki Jantan, Jangan Main Dua Kaki
Ingin Tahu Agenda Blusukan Ahmad Dhani di Bekasi? Pasti Kaget
Jelang Demo 4 November Muncul Ajakan #DoaUntukBangsa 3 November
Warga Kecewa Dikunjungi Ahok karena Tak Bagi-bagi Sembako
Diancam, Ahok: Saya Nggak Khawatir, Saya Ikhlas Saja
Berita Terkait
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka