Suara.com - Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat menyebutkan bahwa Indonesia saat ini sedang kehilangan arah atau mengalami disorientasi dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
"Selain itu, juga kehilangan kepercayaan, hubungan sosial melemah, serta apa yang sudah menjadi perjanjian luhur luntur atau tidak sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa," katanya di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Arief dalam Seminar Nasional dengan tema "Revitalisasi Ideologi Dalam Arah Global Perspektif Negara Hukum" di Hotel Grasia Semarang.
Ia mencontohkan disorientasi yang dialami Indonesia antara lain, kekacauan pelaksanaan pilkada yang terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia.
"Dua tahun pertama untuk mencari modal sebanyak-banyaknya, satu tahun berikutnya mencari bunga, dan dua tahun terakhir menjadi petahana, atau sudah dua periode tidak bisa (maju), kemudian istrinya dicalonkan.(Kalau) istrinya bodoh lalu mencari istri lagi untuk dicalonkan. Itu penyakit disorientasi bangsa ini," ujarnya sambil berseloroh.
Lebih lanjut, Arief memaparkan ada perkembangan ideologi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pada tingkat global, kata dia, arahnya cenderung menjadikan dunia satu paham, satu ideologi, dan prinsip-prinsip universal yang diperparah dengan nilai-nilai yang diadopsi berasal dari negara adikuasa atau negara yang dominan berpengaruh di dunia.
"Hal itu mengakibatkan prinsip pegangan hidup yang diterapkan bersifat individualistik, liberalistik, dan kapitalistik," katanya.
Kendati demikian, Arief menilai Pancasila mampu dijadikan pegangan arahan dan dasar untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu.
"Pancasila merupakan acuan dasar yang telah disepakati bersama dan merupakan perjanjian luhur para pendiri bangsa yang luar biasa," ujarnya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
PAN Mau Jadikan Purbaya Cawapres? Popularitasnya Kalahkan Dedi Mulyadi dan Gibran
-
Jadi Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata: Intip Kekayaan Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Tembus Rp12 M
-
Kabar Buruk Warga Bodetabek! Subsidi Transportasi Gratis Jakarta Cuma Buat KTP DKI
-
Pakai Sarung Tangan, Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba 214,84 Ton Senilai Rp29,37 Triliun
-
Menkeu Purbaya Masuk Bursa Cawapres Terkuat Kalahkan Dedi Mulyadi, PAN Malah Ragu Ajak Gabung?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!