Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, lakukan sarapan pagi bersama di beranda belakang Istana Merdeka, Selasa (22/11/2016) [Suara.com/Erick Tanjung]
Presiden Joko Widodo tidak mengkhawatirkan indikasi upaya penggulingan terhadap pemerintah sebagaimana yang sudah diendus Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Jokowi mengatakan konsolidasi yang dilakukannya dengan militer, tokoh agama, dan para ketua partai belakangan ini dimaksudkan untuk menciptakan kesejukan bagi masyarakat.
"Tidaklah, kita ini kan produk demokrasi yang konstitusional. Saya biasa-biasa saja. Bahwa kita perlu bertemu dengan tokoh-tokoh, perlu konsolidasi dengan TNI-Polri, ya memang itu yang harus dilakukan dalam mengelola situasi agar masyarakat melihat sehingga ada ketenangan di situ," kata Jokowi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Hal senada disampaikan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh yang pagi tadi diajak sarapan di Istana oleh Presiden.
Paloh mengatakan pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan pemerintahan yang sah. Pemerintahan produk pemilihan umum tahun 2014 yang telah melalui proses yang panjang, pemilu yang membutuhkan curahan tenaga, waktu, dan biaya dari masyarakat Indonesia.
"Ini masa jabatan beliau masih berjalan, sudah ada keinginan menjatuhkan, misalnya pemerintah. Kalau itu yang terjadi apa warga negara seperti saya harus tinggal diam? Apa partai yang saya pimpin harus tinggal diam? Ya pasti harus saya lawan. Itu kan kejujuran, tapi bukan itu yang kita cari, bukan itu yang kita depankan," ujar dia.
Paloh menegaskan tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Dia mengajak semua pihak untuk berpikir jernih.
Menurut Paloh selama ini pemerintah sudah berbesar hati untuk mendengarkan semua masukan selama hal tersebut tidak melanggar aturan dan hukum yang berlaku.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh yang pagi tadi diajak sarapan di Istana oleh Presiden.
Paloh mengatakan pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan pemerintahan yang sah. Pemerintahan produk pemilihan umum tahun 2014 yang telah melalui proses yang panjang, pemilu yang membutuhkan curahan tenaga, waktu, dan biaya dari masyarakat Indonesia.
"Ini masa jabatan beliau masih berjalan, sudah ada keinginan menjatuhkan, misalnya pemerintah. Kalau itu yang terjadi apa warga negara seperti saya harus tinggal diam? Apa partai yang saya pimpin harus tinggal diam? Ya pasti harus saya lawan. Itu kan kejujuran, tapi bukan itu yang kita cari, bukan itu yang kita depankan," ujar dia.
Paloh menegaskan tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Dia mengajak semua pihak untuk berpikir jernih.
Menurut Paloh selama ini pemerintah sudah berbesar hati untuk mendengarkan semua masukan selama hal tersebut tidak melanggar aturan dan hukum yang berlaku.
Komentar
Berita Terkait
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Rocky Gerung Ungkap Alasan Jokowi Tak Mempan Disembuhkan Dokter Kepresidenan
-
Gibran Rakabuming Raka Digugat Rp125 Triliun, Apakah Kekayaan Sang Wakil Presiden Cukup?
-
PSI Bongkar Upaya Adu Domba Jokowi-Prabowo: Dalang di Balik Kerusuhan Terungkap?
-
UGM Siapkan Strategi Baru? Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Pernyataan Rektor Soal Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa