Suara.com - Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab keberatan dengan pernyataan Kapolri Tito Karnavian yang menyebut ada indikasi upaya makar terhadap pemerintah dalam demonstrasi 2 Desember.
"Aksi 212 konstitusional, bukan makar. Bukan makar," kata Rizieq di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016)
Rizieq mengatakan demonstrasi 2 Desember guna mendesak Polri untuk memenjarakan Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus dugaan penistaan agama. Tujuan demonstrasi tersebut, kata dia, tetap sama dengan aksi 14 Oktober dan 4 November.
"Tujuannya tetap sama, aksi bela Islam pertama tahan Ahok, aksi bela Islam dua tujuannya tahan Ahok. Aksi bela Islam tiga tahan Ahok. Kenapa? Karena Ahok sudah menistakan agama," kata dia.
Rizieq mengatakan hal ini usai dimintai keterangan Bareskrim sebagai saksi ahli dalam kasus Ahok.
Rizieq meminta semua pihak, termasuk jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo menghargai rencana aksi tersebut.
"Jadi aksi 212 konstitusional dengan tujuan penegakan hukum, kita minta semua, seluruh pihak dari mulai Presiden, seluruh jajarannya untuk menghargai konstitusi," katanya.
Sebelumnya, Kapolri mengatakan akan menjaga ketat demonstrasi 2 Desember.
Tito mengatakan telah mendapat informasi dari intelijen bahwa ada yang akan menyusupi aksi tersebut.
"Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, termasuk pasal makar," ujar Tito dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Tito menambahkan menurut undang-undang, menguasai gedung pemerintahan merupakan salah satu pelanggaran hukum. Tito juga mendapat informasi adanya rencana untuk menduduki DPR.
Berita Terkait
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK