Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump memilih Gubernur South Carolina, Nikki Haley, sebagai duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Haley dikenal sebagai sosok yang bersikap kritis terhadap Trump pada masa kampanye serta memiliki sedikit pengalaman dalam hal kebijakan luar negeri. Pemilihan Haley itu diumumkan melalui sebuah pernyataan pada Rabu oleh tim peralihan Trump.
"Gubernur Haley telah menunjukkan rekam jejak dalam menyatukan rakyat, apa pun latar belakang dan dari partai mana pun, untuk menggerakkan kebijakan-kebijakan sangat penting bagi negara bagian (yang dipimpin)nya serta negara kita yang lebih baik," kata presiden dari Partai Republik itu dalam pernyataan.
Haley (44 tahun), anggota Partai Republik, mengkritik tajam Trump pada masa kampanye terkait pernyataan keras kandidat presiden Partai Republik itu soal imigran ilegal. Trump juga dianggapnya tidak cukup tegas menentang supremasi kulit putih. Haley adalah anak keluarga imigran India yang aktif menyuarakan toleransi.
Pemilihan Haley sebagai duta besar kemungkinan ditujukan untuk menangkal kritik terhadap komentar-komentar Trump yang memicu perpecahan menyangkut imigran dan kaum minoritas, juga tuduhan bahwa Trump menujukkan diskriminasi gender pada masa kampanye.
Haley tahun lalu memimpin upaya untuk meniadakan bendera Konfederasi di gedung parlemen negara bagian South Carolina setelah sembilan anggota jemaat gereja terbunuh di Charleston.
Bendera itu merupakan bawaan pasukan Konfederasi properbudakan dalam Perang Saudara AS dan dilihat oleh banyak pihak sebagai simbol rasisme.
Haley mengecam Trump antara lain saat kampanye utama presiden Partai Republik berlangsung, saat Trump tidak menolak dukungan dari kelompok supremasi kulit putih Ku Klux Klan beserta salah satu mantan pemimpinnya, David Duke.
Haley, yang pernah menjadi anggota parlemen negara bagian sebelum menjadi gubernur, tidak terlalu banyak pengalaman soal kebijakan luar negeri.
Baca Juga: Hanya 110 Pengacara Ikuti Amnesty Pajak, Menkeu: "Very Shameful"
Menurut surat kabar harian Charleston, The Post and Courier, pengalaman internasionalnya termasuk merundingkan kesepakatan pembangunan dengan berbagai perusahaan internasional yang ingin melakukan pekerjaan di South Carolina.
Sebagai gubernur, Haley pernah memimpin misi-misi perdagangan ke luar negeri, menurut laporan The Post and Courier.
Suami Haley, Michael, ditugaskan hampir satu tahun di Afghanistan bersama pasukan Penjaga Nasional South Carolina pada 2013, kata surat kabar itu, yang pertama kali melaporkan soal pemilihan Haley sebagai dubes AS untuk PBB.
Haley akan menggantikan posisi duta besar pilihan Presiden Barack Obama, Samantha Power, di PBB.
Amerika Serikat merupakan salah satu dari lima negara anggota permanen dengan hak veto di antara 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Empat anggota permanen lainnya adalah Rusia, China, Prancis dan Inggris. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba