Suara.com - Penyidik Detasemen Khusus 88 kelompok Antiteror melimpahkan dua berkas perkara pelaku bom di Gereja Oikumene di Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dua dari tujuh pelaku yang berkasnya dilimpahkan tersebut masih tergolong Anak-anak, karena usianya masih di bawah 18 tahun.
"Ada tujuh tersangka yang sudah kita rilis, dimana dua adalah anak-anak dengan inisial GA (16) dan RP (17) tahun. Mereka berdua anggota JAD (Jamaah Anshar Daulah) Samarinda yang dipimpin saudara Joko Sugito," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi, Boy Rafli Amar di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016).
Kata Boy, Sugito yang juga sudah ditangkap, adalah tokoh JAD yang ditunjuk dan menghadiri acara JAD Indonesia pada 2015 di Batu, Malang, Jawa Timur. Saat deklarasi tersebut, ada sejumlah hal yang diperintahkan Amman Abdurrahman, bagi yang mengikuti acara JAD dimana Amirnya Zainal Anshori.
"Beberapa poin yang disampaikan yaitu ada ajakan hijrah ke Suriah. Pembentukan struktur dan menyatukan visi misi. Proses radikalisasi masih terjadi. Itulah berkembangnya jaringan JAD. Ini cukup prihatin anak-anak dilibatkan dalam kegiatan ini," terangnya.
GA dan RP juga diketahui pernah menimba ilmu di pondok Pesantren Ibnu Mas'ud milik Amman. Hingga kini, pesantren itu masih menjalankan aktivitasnya. Pesantren ini juga sempat digeledah Januari 2016 karena terkait dengan Afif, pelaku bom Thamrin.
"Juga kita temukan Abu Jandal, WNI yang sebulan lalu meninggal di Suriah, juga terlibat untuk mengajak kelompok JAD ini membuat amaliah (amalan). Amman dan Abu Jandal sama-sama pernah terlibat konflik di Maluku beberapa tahun lalu," ungkap Boy.
Selain tiga nama di atas, dalam kelompok ini juga ada nama Juhanda (pelaku pengeboman, eks napi bom buku), Supriadi, Ahmadani, dan Rahmat. Joko adalah ayah GA.
"Khusus untuk anak kan penahanannya tujuh hari, maka hari ini kita sudah akan melimpahkan ke kejaksaan," kata Boy.
Baca Juga: Curhat Astrid Kuya Memeluk Islam di Tengah Keluarga Beda Agama
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?