Calon Gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemukan sebuah sumur tua yang masih difungsikan oleh warga setempat. (suara.com/Basuki Tjahaja Purnama)
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting merilis hasil survei terkait demonstrasi 4 November 2016 yang mengangkat isu dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai apakah permohanan maaf yang dilakukan Ahok setelah dianggap menistakan agama karena mengutip Al Maidah tulus atau tidak.
"57,3 persen menyebut tulus sehingga harus dimaafkan, 29,1 persen mengatakan tidak tulus karena itu tidak bisa dimaafkan dan 13,6 persen tidak tahu," ujar Saiful dalam jumpa pers hasil survei bertema Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai apakah permohanan maaf yang dilakukan Ahok setelah dianggap menistakan agama karena mengutip Al Maidah tulus atau tidak.
"57,3 persen menyebut tulus sehingga harus dimaafkan, 29,1 persen mengatakan tidak tulus karena itu tidak bisa dimaafkan dan 13,6 persen tidak tahu," ujar Saiful dalam jumpa pers hasil survei bertema Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Responden juga ditanya apakah pernah mendengar bahwa berita Ahok telah meminta maaf.
"50 persen tahu Ahok telah meminta maaf dan 50 persen tidak tahu," kata dia.
Survei dilakukan SMRC secara tatap muka pada 22 November sampai tanggal 28 November 2016.
Populasi survei yakni seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun. Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.
Respon yang diwawancarai valid sebesar 1.012 atau 83 persen dengan margin of error sebesar sekitar plus minus 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.
"50 persen tahu Ahok telah meminta maaf dan 50 persen tidak tahu," kata dia.
Survei dilakukan SMRC secara tatap muka pada 22 November sampai tanggal 28 November 2016.
Populasi survei yakni seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun. Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.
Respon yang diwawancarai valid sebesar 1.012 atau 83 persen dengan margin of error sebesar sekitar plus minus 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?